Peneliti temukan kota Maya dan peradabannya di Guatemala
Merdeka.com - Peneliti menemukan peradaban Maya di Guatemala, Amerika Tengah. Mereka menemukan lebih dari 60.000 struktur bangunan seperti piramid, istana dan jalan setapak dengan menggunakan teknologi laser penetrasi.
Teknologi laser yang disebut LiDAR (pendeteksi cahaya dan pengukuran jarak) itu digunakan untuk memetakan lahan seluas 2.100 kilometer persegi di Cagar Biosfer Maya, di Petel, Guatemala. Mereka mengungkap jaringan kota kuno yang ternyata saling terhubung dengan jalan raya dan irigasi.
"Gambar LiDAR menjelaskan bahwa seluruh wilayah ini adalah sistem pemukiman yang skala dan populasi penduduknya terlalu diremehkan," kata Arkeolog Ithaca College dan National Geographic Explorer, Thomas Garrison.
bangunan bangsa mayan ©2018 putniknews.com
Penemuan ini tentu mengubah semua yang peneliti ketahui tentang peradaban Maya, yang membuktikan bahwa peradaban Maya sangat maju dengan populasi diperkirakan mencapai 10-15 juta.
"Kami sudah sombong dengan menyatakan bahwa peradaban kompleks ini tidak bisa berkembang di daerah tropis, karena daerah tropis adalah tempat peradaban mati. Tapi dengan bukti berbasis LiDAR dari Amerika Tengah dan Angkor War, kita harus mempertimbangkan bahwa masyarakat kompleks mungkin sudah terbentuk di daerah tropis dan membuat mereka keluar dari sana," kata rekan peneliti Marcello Canuto, dilansir dari laman Sputnik News, Minggu (4/2).
Selain itu, peneliti juga menemukan dinding pertahanan, benteng, dan lapangan yang memperlihatkan betapa luasnya dan sistematisnya peperangan saat itu. Dari situlah mereka menentukan bahwa kota Maya merupakan kota terbesar. Bahkan empat kali lebih besar dari Candi Tikal di Guatemala.
Para peneliti menyimpulkan bahwa dinasti kerajaan dikenal dengan Raja Ular yang memerintah di daerah yang membentang antara Meksiko dan Belize ke Guatemala, setelah menaklukan Tikal pada tahun 562.
Proyek selama tiga tahun ini diperkirakan akan memetakan lebih dari 14.000 kilometer persegi Guatemala.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan Topeng Super Langka di Makam Raja Maya Berusia 1.700 Tahun Lalu
Dilansir dari Newsweek, pada bulan Juni 2022, sebuah penemuan arkeologi yang mengagumkan menghiasi sejarah kuno di kota Chochkitam, wilayah timur laut Guatemala
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Patung Pria Raksasa dengan Pose Tak Senonoh, Diduga Dibuat 11.000 Tahun Lalu
Patung ini ditemukan di kuil tertua di dunia yang ada di Turki.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Makam Bangsawan Berusia 1.200 Tahun, Dikubur Bersama Korban Tumbal dan Harta Karun
Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat Pembangunan Monumen Antroposen di Bantul, Bangunan Tiga Lantai yang Terbuat dari Sampah Plastik
Konsep desain monumen ini mengelaborasi tiga bangunan monumental di dunia yaitu Candi Sukuh Karanganyar, Piramida Mesir, dan Piramida Yucatan di Meksiko.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter
Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Pangkalan Militer Romawi Berusia 1.800 Tahun, di Sini Lokasinya
Pangkalan ini ditemukan di jalur perdagangan penting zaman kuno.
Baca SelengkapnyaPeneliti Pakai Robot untuk Lihat Bagian Dalam Piramida Giza, Ternyata Begini Isinya
Peneliti Pakai Robot untuk Lihat Bagian Dalam Piramida Giza, Ternyata Begini Isinya
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Tulang-Belulang Berusia 6.000 Tahun di Lokasi Pembangunan Pabrik Intel
Arkeolog Temukan Tulang-Belulang Berusia 6.000 Tahun di Lokasi Pembangunan Pabrik Intel
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca Selengkapnya