Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Parlemen Irak beberkan siapa ISIS sebenarnya

Parlemen Irak beberkan siapa ISIS sebenarnya Pertemuan parlemen Irak dan Indonesia. ©2016 merdeka.com/ramadhian fadillah

Merdeka.com - Perwakilan Parlemen Indonesia dan Parlemen Irak mengadakan pertemuan bilateral di sela sela agenda Inter-Parliamentary Union di Jenewa, Swiss. Irak meminta Indonesia mendukung upaya mereka memerangi teroris ISIS.

Delegasi Indonesia diwakili Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR Rofi Munawar. Sementara Parlemen Irak diwakili Aram Shekh Muhammed dan Dhiaa Al Asadi.

Aram dan Dhiaa tak mau menyebut ISIS atau IS sebagai Islamic State atau Negara Islam. Menurutnya tak pantas teroris disebut sebagai 'state'. Karena istilah 'state' hanya pantas untuk negara berdaulat. Di Irak, ISIS disebut 'Daish' atau teroris yang cuma mengaku menegakkan Daulah Islamiyah.

"Kami berperang dengan ISIS bukan hanya untuk negara kami di Irak. Tapi untuk seluruh Muslim dan orang di dunia," kata mereka, Senin (24/10).

Parlemen Irak menyebut Daish atau ISIS bukan memperjuangkan Islam. Mereka hanya peduli dengan kelompoknya. ISIS akan membunuh siapa pun yang berbeda dengan mereka. Aksi kekerasan hingga memenggal orang tak bersalah tak diajarkan dalam Islam.

"Mereka cuma sekelompok kriminal. Jangan pernah menganggap mereka representasi Islam. Kami ingin seluruh dunia tahu Daish itu bukan Islam," kata Dhiaa.

Bagaimana ISIS bisa berkembang di Irak?

"Banyak faktor. Tetapi yang pasti ada campur tangan negara besar dan ada pasar jual beli senjata di sana," kata Dhiaa.

Saat ini kekuatan ISIS sudah terdesak. Mosul menjadi pusat pertahanan terakhir mereka. Tentara Irak sudah mengepung posisi ISIS di sana, namun ISIS menjadikan warga sipil sebagai tameng.

"Kami meminta dukungan dari anda dan seluruh dunia untuk mengalahkan para teroris itu di sana. Jumlah mereka sudah sedikit. Kami juga meminta dunia tak mendengarkan propaganda para teroris ini," harap Aram.

Selain soal ISIS, parlemen Irak juga meminta Indonesia berinvestasi di sana. Mereka yakin bantuan dari Indonesia akan membantu ekonomi mereka sembuh lebih cepat.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan Indonesia dan Irak punya sejarah persahabatan yang panjang. Apa yang terjadi di Irak menjadi perhatian rakyat Indonesia.

"Semoga masalah itu bisa segera diselesaikan. Irak merupakan negara yang kaya dengan warisan budaya dunia," kata Fadli Zon.

Sementara Rofi Munawar yang sudah mengunjungi Irak pada Januari lalu menyampaikan Irak butuh dukungan dari negara-negara Islam. Setelah lepas dari Saddam Hussein, Irak belum sempat tumbuh dan keburu diganggu persoalan ISIS.

"Mereka ingin kita berinvestasi tetapi masih terganjal konflik di sana," kata Rofi.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah

Dikabarkan Maju Pilgub DKI, Ini Kata Ida Fauziyah

Ida bersyukur bisa lolos ke DPR setelah bertarung di Dapil II DKI. Menurutnya, PKB saat ini masih fokus ke pemilu legislatif.

Baca Selengkapnya
Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Istana Respons Kabar Parpol Pendukung Anies-Cak Imin Tarik Kader dari Kabinet Jokowi

Kabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah

Baca Selengkapnya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Di Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF

Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Pernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI

Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin

Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin

Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina

Ini yang Bakal Dilakukan Indonesia agar Israel Bisa Dihukum di Mahkamah Internasional karena Penjajahan di Palestina

Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.

Baca Selengkapnya
Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Masa Tenang, Cak Imin dan Kiai Pendukungnya Doa Bersama agar Pemilu Jujur

Mendoakan Indonesia agar mampu mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi rakyatnya.

Baca Selengkapnya