Meliput Konflik, Lima Jurnalis Asing Ditangkap Pemerintah Venezuela
Merdeka.com - Pemerintah Venezuela menangkap lima jurnalis internasional, yang meliput konflik di negaranya. Tiga dari yang ditahan adalah jurnalis asal Spanyol, dan dua lainnya berkebangsaan Perancis --jelas sumber diplomatik Perancis pada Rabu, 30 Januari 2019.
Penahanan jurnalis dilakukan oleh pemerintah, dengan dukungan badan intelijen setempat, tatkala sejumlah wartawan meliput konflik di Venezuela.
Satu jurnalis ditangkap saat tengah beristirahat di sebuah hotel, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (2/2). Dia adalah Gonzalo Dominguez Leoda, yang ditangkap bersama Mauren Barriga Vargas, produser TV Kolombia.
Satu jurnalis lain, Leonardo Munoz ditangkap bersama sopirnya yang berkewarganegaraan Venezuela, ketika meliput sebuah aksi protes terhadap pemerintah.
Sedangkan tiga jurnalis lain yang bekerja untuk kantor berita EFE di Spanyol, ditahan ketika tengah meliput aksi protes. Mereka ditahan bersama dengan seorang supir dengan kewarganegaraan yang tidak disebutkan.
Perancis, melalui kedutaan besarnya di Venezuela tidak tinggal diam. Sejumlah diplomat telah ditugaskan untuk mengeksplorasi serangkaian solusi untuk membebaskan warga negaranya. Otoritas kedutaan Prancis di Caracas melakukannya sesuai dengan Konvensi Wina.
Saat ini, Kedutaan Perancis tengah mengupayakan hak akses yang akan dilanjutkan oleh pendampingan konsuler.
Sebelum penangkapan terhadap jurnalis tersebut, pemerintah Venezuela juga sempat memulangkan secara paksa dua wartawan Chile. Mereka ditangkap untuk dideportasi atas alasan yang masih belum jelas.
Krisis kekuasaan internal di Venezuela tengah mencapai titik terpanasnya, setelah oposisi pemerintah, Juan Guaido memenangkan dukungan dari Barat sejak deklarasinya sebagai "presiden interim" negara di Amerika Selatan itu.
Nicolas Maduro, presiden yang berkuasa sekarang, menolak dukungan Barat terhadap Guaido dan menuduh mereka berniat untuk melakukan penggulingan rezim.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaNurhadi mendapat intimidasi, ditantang berkelahi bahkan hingga diminta untuk menghapus gambar rekaman hasil liputan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaUsai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaMenjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, tapi bisa juga jadi korban kekerasan
Baca Selengkapnya