Massa pendukung dan anti-Donald Trump bentrok di Washington
Merdeka.com - Kericuhan pecah di Washington DC menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. Demonstrasi massa anti-Trump berhadapan dengan massa pendukung Trump yang baru selesai menghadiri sebuah acara.
"Dasar kalian sampah Nazi," teriak seorang pengunjuk rasa anti-Trump pada lawannya.
Ratusan pengunjuk rasa memenuhi jalan di depan National Press Club. Polisi membuat barikade untuk memisahkan kedua kubu. Para pengunjuk rasa berusaha mengejar peserta acara yang hadir dengan gaun mewah atau setelan jas.
Ketegangan sempat muncul saat massa anti-Trump membakar aneka spanduk yang mereka bawa. Asap memenuhi lokasi tersebut.
Polisi terpaksa menggunakan semprotan kimia untuk membubarkan demonstran.
Trump akan dilantik pukul 11.00 pagi waktu setempat di Gedung Capitol, atau Jumat malam waktu Indonesia. Ratusan ribu orang diperkirakan akan menghadiri prosesi itu. Baik pendukung maupun anti-Donald Trump.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan WS sebagai tersangka dan mengamankan barang bukti sepeda motor.
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Koalisi Pilih Pulih demonstrasi di depan Istana Kepresidenan
Baca SelengkapnyaMayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca Selengkapnya