Merdeka.com - Bintang sepak bola legendaris asal Argentina Diego Armando Maradona Jumat lalu melawat ke Ibu Kota Moskow, Rusia. Di hadapan wartawan, Maradona menyanjung Presiden Vladimir Putin dan menyatakan ketidaksukaannya terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Putin adalah orang yang bisa membawa perdamaian bagi dunia ini. Dia adalah sebuah fenomena," kata pria 56 tahun itu di hadapan wartawan, seperti dilansir laman Russia Today, Sabtu (1/7).

Maradona menuturkan sosok Putin bisa disejajarkan dengan para tokoh elit dunia macam Hugo Chavez, Fidel Castro, Ariel Ortega, dan Evo Morales. Sementara Trump menurut dia tidak layak disebut tokoh elit dunia dan tidak perlu dianggap serius.

"Bagi saya, dia tak lebih dari tokoh kartun. Tiap kali melihatnya di televisi saya langsung mengganti saluran," kata dia.

Selain itu Maradona juga menyatakan dia tidak lagi percaya bahwa Amerika masih menjadi negara paling dominan di dunia internasional.

"Orang jangan sampai lupa tentang Rusia, China, dan Korea Utara. Amerika sudah bukan lagi polisi jagoan. Kita bakal cari senjata yang bisa menandingi mereka," ujar Maradona.

Menyoroti kondisi Amerika Latin saat ini Maradona menilai tekanan AS masih cukup kuat kepada negara-negara Latin.

"Tekanan makin kuat dari kanan. Yang saya maksud kanan adalah Amerika," kata Maradona. "Kanan makin kuat sekarang. Kanan punya banyak uang. Mereka bisa beli semuanya dan ini bikin saya marah. Pada masa presiden Argentina sebelumnya orang masih punya makanan, sekarang warga kelaparan. Menyedihkan. Dan ini tidak hanya terjadi di Argentina, Brasil juga," kata Maradona.