Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mangkir dari sidang korupsi, KPK Pakistan tangkap menantu Nawaz Sharif

Mangkir dari sidang korupsi, KPK Pakistan tangkap menantu Nawaz Sharif borgol. shutterstock

Merdeka.com - Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) Pakistan menangkap anggota legislatif Muhammad Safdar setelah pulang dari London, Inggris. Menantu mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, itu langsung dibekuk di Bandara Islamabad karena diduga korupsi.

Lembaga bertugas mirip Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia itu menyatakan menangkap Safdar karena dia mangkir dari panggilan sidang. Dia diduga turut terlibat korupsi buat memperkaya dirinya dan keluarga Nawaz.

Dilansir dari laman Reuters, Senin (9/10), Safdar ditangkap pada tengah malam. Dia baru dibebaskan setelah hadir dalam sidang bersama istrinya merupakan anak Nawaz, Maryam. Keputusan NAB menangkap Safdar di bandara dipuji, tetapi juga menimbulkan pertanyaan. Sebab, selama ini lembaga itu dianggap tidak bertaji karena sejumlah politikus hitam dan pengusaha diduga kuat bersekongkol buat korupsi selalu lolos dari jerat hukum.

Sejumlah pendukung Sharif dan simpatisan partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) sempat mengadang iringan kendaraan NAB membawa Safdar. Bahkan di antaranya ada yang nekat tidur di tengah jalan. Namun, petinggi PML-N memaksa mereka membuka jalan. Namun, salah satu menteri dan politikus PML-N, Khawaja Saad Rafique, menyangkal ada insiden itu.

Dua anak lelaki Nawaz dan Menteri Keuangan Ishaq Dar juga disidang dalam kasus korupsi. Namun, seperti kebanyakan penguasa, sampai saat ini keluarga Nawaz menyangkal sangkaan korupsi dan menganggap kasus itu berlatar politis.

Sharif terempas dari lingkar kekuasaan setelah Mahkamah Agung menolak pencalonan kembali. Sebab, dia tidak bisa membuktikan sumber harta kekayaannya. Kekayaan seluruh keluarganya kini juga diusut.

Apalagi nama Nawaz muncul dalam Panama Paper tahun lalu. Yakni berisi daftar sejumlah nama pengusaha dan tokoh politik diduga menyembunyikan kekayaannya di Panama dalam bentuk saham perusahaan fiktif. Kedua anak lelaki dan putrinya juga diduga menyembunyikan duit mereka di perusahaan abal-abal tercatat berada di British Virgin Island. Uangnya mereka belikan properti berharga selangit di London.

Petinggi PML-N, termasuk Maryam, menduga kalau pihak militer Pakistan ada di balik penyelidikan perkara korupsi itu. Namun, kalangan militer membantahnya. Sejumlah pengamat menduga perkara ini bakal menyulitkan posisi PML-N dalam pemilihan umum diperkirakan digelar pada pertengahan 2018.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil
Sahroni: Pengembalian Nilai Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Masih Kecil

Selama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya
Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan
Politikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan

Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK.

Baca Selengkapnya
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres
Akui Kepercayaan Terhadap KPK Kurang, Mahfud Ingin Kembalikan UU KPK Lama Jika Terpilih Jadi Wapres

Mahfud menegaskan keberadaan lembaga antirasuah itu masih sangat dibutuhkan untuk memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
2 Kali Mangkir Dipanggil KPK, Shanty Alda Berpotensi Dijemput Paksa Terkait Dugaan Suap Gubernur Malut
2 Kali Mangkir Dipanggil KPK, Shanty Alda Berpotensi Dijemput Paksa Terkait Dugaan Suap Gubernur Malut

Ia dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Januari dan 20 Februari 2024

Baca Selengkapnya
DPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi
DPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi

Penghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.

Baca Selengkapnya
Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi PPU di Samarinda dari Gedung KPK
Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi PPU di Samarinda dari Gedung KPK

Kasus tersebut bermula dari KPK mengembangkan kasus dugaan suap proyek di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara yang menjerat Abdul Gafur Masud.

Baca Selengkapnya
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023

Baca Selengkapnya
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad jadi Saksi Kasus Korupsi APD Kemenkes
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad jadi Saksi Kasus Korupsi APD Kemenkes

KPK memanggil Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad Al-haddar untuk diperiksa keterkaitannya atas kasus korupsi pengadaan Alat Alat Pelindung Diri (APD) Kemenkes RI

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai
KPK Tetapkan Kepala BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka Korupsi Pemotongan Insentif Pegawai

AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya