Mahathir dituding dalang berita PM Malaysia kecipratan duit haram
Merdeka.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak benar-benar geram terkait pemberitaan koran the Wall Street Journal. Media berbasis di Amerika Serikat itu pekan lalu menulis bahwa dana senilai USD 700 juta dari BUMN 1 Malaysia Berhad (1MDB) mengalir ke rekening pribadinya.
Saat ini, sebuah firma hukum di Kuala Lumpur telah disewa untuk menggugat Wall Street Journal. Dalam waktu bersamaan, diplomat Malaysia di luar negeri ikut sibuk memberi penjelasan mengenai latar belakang skandal menyeret Najib ini.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hasim, pada pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Rabu (8/7), menyatakan pemerintahannya menduga politikus senior mahathir Mohamad sebagai dalang isu aliran dana 1MDB ke rekening Najib.
Mahathir adalah senior Najib di Partai Barisan Rakyat (UMNO), sekaligus mantan perdana menteri terlama menjabat di Negeri Jiran. "Melanjutkan apa yang disampaikan PM Najib yang tertuang dalam Facebook pribadinya, beliau mengatakan bila serangan ini bermula ketika saya menolak mengabulkan keinginan pribadi Tun Mahathir yang sifatnya mencederai hak rakyat Malaysia," kata Zahrain.
Ketika disinggung lebih jauh terkait motif Mahathir menggoyang pemerintahan Najib, Dubes Zahrain mengaku belum mengetahuinya.
"Saya tidak tahu apa yang menjadi keinginan Tun Mahathir."
"Yang jelas nama dan reputasi baik PM Najib Razak di mata internasional sudah tercoreng," imbuh Dubes Malaysia.
Rencana gugatan sang perdana menteri ditangani firma hukum swasta, Hafarizam Wan & Aisha Mubarak, berbasis di Kuala Lumpur. Dalam keterangannya, kantor pengacara itu sudah mulai menyusun bukti-bukti yang diperlukan buat menyeret redaksi Wall Street Journal Malaysia ke meja hijau.
Sementara Wall Street Journal berkukuh laporan mereka berdasarkan dokumen penyidikan yang valid. Uang setara Rp 9,3 triliun itu ditransfer sebuah bank swasta di Singapura, ke rekening pribadi Najib.
Bocoran dokumen tim Kejaksaan Malaysia yang menyidik kasus 1MDB menunjukkan aliran dana dipecah dalam dua kali transfer. Dana ini diklaim untuk kepentingan CSR ke rekening Najib, muncul pada Maret 2013 alias menjelang Malaysia menggelar pemilihan umum.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin menyebut jika dirinya akan hadir sebagai wakil pemerintahan
Baca SelengkapnyaPenyidik Kejaksaan Agung, kata Kuntadi, pihaknya bakal memeriksa siapapun yang terkait demi melancarkan pengungkapan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaHakim MK saat ini dinilai belum bisa dibilang aman dari cengkraman nepotisme atau dinasti politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kubu Dito menyebut majelis hakim sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaNajib Razak terjerat skandal korupsi 1MDB yang menghebohkan Malaysia.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKejagung mencatat perkara korupsi Timah seret suami Sandra Dewi itu merugikan negara sebesar Rp271 triliun.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi Anwar Usman kembali diputuskan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) melanggar etik.
Baca Selengkapnya