Saksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul

Saksi mengatakan PT RBT membina penambang rakyat dan membayar ke penambang atau kolektor bijih timah tersebut.

Awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan soal sejumlah biji timah yang diperoleh oleh PT Timah Tbk.

Harvey didakwa menerima uang Rp420 miliar bersama Manajer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) Helena Lim.

Hal tersebut diungkapkan mantan Kepala Divisi Operasional PT Refined Bangka Tin (RBT), Agus Susanto saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara komoditas timah.

Agus yang juga Kepala Pabrik PT RBT mengaku hanya baru mengenal Harvey melalui Suparta.

Hasil kerja sama itu pun membuat aktivitas penambangan makin masif hingga akhirnya membuat negara rugi hingga Rp300 triliun.

Demikian diungkap Mantan Direktur Operasi dan Produksi PT Timah PT Timah, Agung Pratama.

Penilaian itu terkait dengan pengelolaan lingkungan tambang kepada PT Timah Tbk.

Saksi sempat mewakili Direktur Keuangan PT Timah Emil Emindra untuk melakukan pertemuan dengan PT RBT.

Abdul Karim menyerahkan keputusan pemeriksaan ke pihak Kejagung.

Brigjen Mukti Juharsa lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1994, seangkatan dengan terdakwa Ferdy Sambo

Helena Lim didakwa menampung uang hasil korupsi timah 30 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp420 miliar.

Selain Helena, dua terdakwa lain bakal menjalani sidang perdana pada perkara yang sama, yakni Dirut PT Refined Bangka Tin (RBT) Suparta dan Reza Andriansyah.

Nama artis Sandra Dewi turut disebut dalam dakwaan terdakwa Harvey Moeis di perkara korupsi komoditas timah.

Harvey juga didakwa telah melakukan pencucian uang dari penerimaan uang Rp420 miliar hasil tindak pidana korupsi.

Harvey Moeis yang merupakan suami artis Sandra Dewi itu didakwa melakukan perbuatan tindak pidana korupsi dan pencucian uang.

Sandra Dewi Istri Harvey Moeis ternyata ikut kecipratan kasus korupsi komoditas timah.