Korban Meninggal Sudah 56 Orang, China Pakai Obat HIV Tangani Pasien Virus Corona
Merdeka.com - China memakai obat untuk pengidap virus HIV sebagai penanganan sementara pasien yang terinfeksi virus corona. Petugas medis kini tengah berupaya menemukan obat untuk pasien yang terjangkit virus corona.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan kombinasi obat lopinavir dan ritonavir yang dijual dengan merek Kaletra dari AbbVie, dipakai untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona. Virus asal Wuhan, Provinsi Hubei itu kini sudah menewaskan 56 orang di China dan menjangkiti 2.000 lainnya di sejumlah negara.
Laman Bloomberg melaporkan, Minggu (26/1), meski belum ditemukan obat yang efektif, NHC menyarankan pasien diberikan dua tablet lopinavir dan ritonavir dua kali sehari dan satu dosis alpha-interpheron lewat tindakan nebulisasi dua kali sehari.
Jurnal medis Lancet dua hari lalu mengatakan uji coba medis memakai ritonavir dan lopinavir untuk menangani kasus virus corona sedang berjalan. Media Global Times melaporkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China kini sedang mengembangkan vaksin untuk virus corona.
Wang Guangfa, ahli pernapasan dari Rumah Sakit Universitas Peking di Beijing yang terkena virus ini setelah mengunjungi Wuhan untuk memeriksa pasien terjangkit, mengatakan kepada China News Week pekan ini, dokter menyarankan dia meminum obat HIV untuk melawan virus corona dan berhasil untuk dirinya.
Pemerintah China terus berupaya menanggulangi penyebaran virus Corona Wuhan. Kini, negara itu mempercepat pembangunan rumah sakit khusus pasien penyakit misterius itu.
Dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (25/1), rumah sakit itu kini tengah dibangun di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi. Puluhan mesin pengeruk bekerja bersama-sama di lahan itu.
Rumah sakit itu nantinya akan memiliki 1.000 ranjang pasien untuk perawatan terisolir dan efisien bagi pasien virus Corona Wuhan.
Lokasi RS masih berada di Wuhan, atau tepatnya di Distrik Caidian, sebelah barat Wuhan. Ide pembangunan RS ini berasal dari pengalaman ketika virus SARS merebak di awal tahun 2000-an.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaApa Penyebab Orang Terjangkit HIV?
Banyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca SelengkapnyaViral Pegawai Lapas Jambi Dicokok Bawa Sabu di Bungkusan Teh China, Ini Penjelasan Kadivpas
Kadivpas berjanji akan menindak tegas pegawai yang kedapatan terlibat dalam kasus narkoba.
Baca Selengkapnya