Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Sebuah tim peneliti telah menemukan adanya kesamaan dalam menjahit lapisan cangkang reflektif pada pakaian dan barang-barang lainnya di tiga pulau di Indonesia pada masa 12.000 tahun lalu.

Tim yang dipimpin oleh Associate Professor Michelle Langley dari Griffith University dan Professor Sue O'Connor dari Australian National University (ANU) menggunakan analisis mikroskopis canggih untuk menyelidiki manik-manik cangkang Nautilus dari Gua Makpan di pulau Alor, Indonesia. Menariknya, temuan tren gaya dalam hiasan ini juga terlihat di setidaknya dua pulau lainnya.



Kemiripan mencolok antara manik-manik di Alor, Timor, dan Kisar menandakan ada kesamaan dalam menjahit manik-manik bersinar pada pakaian atau benda lainnya.

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Dari temuan ini, tim menyimpulkan ada tradisi hiasan yang sama di wilayah tersebut dari masa Terminal Pleistosen (akhir Zaman Es) sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Bukti DNA baru-baru ini telah menunjukkan adanya hubungan genetik antara orang-orang di berbagai pulau di Indonesia, namun hingga saat ini belum diketahui seberapa mirip budaya populasi tersebut.

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia
Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Untuk menjawab pertanyaan ini, tim dari Griffith dan ANU menganalisis manik-manik dari Makpan dan menemukan metode produksinya tidak hanya sangat konsisten, tetapi juga mirip dengan manik-manik yang sebelumnya ditemukan di pulau Timor dan Kisar.

Koleksi perhiasan
"Waktu dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat manik-manik kecil berkilau dalam jumlah yang ditemukan secara arkeologis pasti sangat lama, menunjukkan manik-manik tersebut merupakan bagian penting dari koleksi perhiasan komunitas Makpan," kata penulis utama, Associate Professor Langley, dari Griffith's Australian Research Centre for Human Evolution, dalam sebuah pernyataan pers.

Sumber: Ancient Pages

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Tak hanya itu, dalam periode ini juga terjadi peningkatan dalam teknologi perikanan, ditandai dengan munculnya kail ikan dari cangkang serta obsidian dan artefak eksotis yang muncul di kumpulan tersebut.

Dilansir dari Ancient Pages, kemiripan antara manik-manik dan kail ikan dari pulau-pulau yang berbeda, ditambah dengan keterampilan dan upaya yang diperlukan untuk membuatnya, menyiratkan praktik ini merupakan sebuah tradisi bersama antar pulau-pulau, yang menunjukkan adanya interaksi yang sering terjadi di seluruh lautan.

Lebih lanjut, tim yang menggali Gua Makpan menemukan ribuan cangkang di tumpukan sisa makanan.





"Yang menarik," kata Dr. Shimona Kealy dari ANU, "adalah bahwa cangkang Nautilus, yang digunakan untuk membuat manik-manik, hampir sepenuhnya tidak ada dalam tumpukan sisa makanan kerang kuno ini, yang menunjukkan bahwa cangkang Nautilus tidak dikumpulkan untuk makanan, tetapi dikhususkan untuk kerajinan."

Professor Sue O’Connor mengingat, "Ketika kami menggali di Gua Makpan di Alor, kami kagum dengan banyaknya butiran cangkang yang kami temukan, dan bagaimana kami terus menemukannya bahkan sampai ke lapisan penggalian paling bawah.

Kilauan Mutiara Laut Menghubungkan Komunitas Kuno 12.000 Tahun Lalu di Kepulauan Indonesia

Mengingat kedalaman penggalian yang dilakukan, kami berpendapat kemungkinan besar manik-manik tertua berada dalam endapan zaman Pleistosen."



Yang penting, ini berarti penduduk Makpan mengumpulkan cangkang Nautilus semata-mata untuk tujuan pembuatan manik-manik. Ini menggambarkan sebuah masyarakat yang cukup aman untuk menginvestasikan upayanya dalam memanen dan mengolah sumber daya untuk keperluan estetika tanpa manfaat praktis yang jelas.

Saling bertukar gaya

Semua faktor ini digabungkan untuk menciptakan "gambaran tentang 'komunitas praktik' antar pulau dengan nilai dan pandangan dunia yang sama," kata Associate Professor Langley.





"

"Kemungkinan besar populasi di pulau-pulau ini memiliki budaya khas yang berbeda, saling bertukar gaya, barang, teknologi, dan gen sampai melintasi lautan.”

Peneliti Temukan Kota di Bawah Laut Berarus Deras, Diduga Peninggalan Peradaban Kuno Berusia 9.500 Tahun
Peneliti Temukan Kota di Bawah Laut Berarus Deras, Diduga Peninggalan Peradaban Kuno Berusia 9.500 Tahun

Usia kota kuno ini menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan.

Baca Selengkapnya
Sosok Dukun dan Bayi yang Ditemukan dalam Makam Berusia 9.000 Tahun Akhirnya Terungkap, Ternyata Ada Hubungan Darah
Sosok Dukun dan Bayi yang Ditemukan dalam Makam Berusia 9.000 Tahun Akhirnya Terungkap, Ternyata Ada Hubungan Darah

Makam ini ditemukan pertama kali pada 1934. Namun saat itu sosok dukun dan bayi ini belum teridentifikasi.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Gulungan Naskah Kuno Penuh Rahasia, Isinya Bikin Arkeolog dan Sejarawan Penasaran
Peneliti Temukan Gulungan Naskah Kuno Penuh Rahasia, Isinya Bikin Arkeolog dan Sejarawan Penasaran

Penemuan gulungan ini telah menghidupkan kembali minat terhadap Gulungan Laut Mati dan sekte-sekte kuno Gurun Yudea.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka
Mirip Tangkuban Perahu, Pulau di Sumatra Utara Ini Dikisahkan Terbentuk dari Sosok Anak Durhaka

Konon pulau ini tidak ditemukan, namun akibat sebuah peristiwa yang luar biasa, Pulau Si Kantan ini muncul.

Baca Selengkapnya
Terungkap Ada Danau Kuno yang Airnya Paling Banyak di Dunia, Ini Lokasinya
Terungkap Ada Danau Kuno yang Airnya Paling Banyak di Dunia, Ini Lokasinya

Para ilmuwan memperkirakan bahwa danau ini memiliki ukuran yang lebih besar dari laut Mediterania.

Baca Selengkapnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya
Pulau di Sumenep Ini Bak Surga Dunia tapi Ditinggal Penduduknya Merantau, Intip Potretnya

Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.

Baca Selengkapnya
Kuburan Bangsa Maya Ditemukan di Dalam Gua, Ada Kerangka Hancur Terjepit Bebatuan
Kuburan Bangsa Maya Ditemukan di Dalam Gua, Ada Kerangka Hancur Terjepit Bebatuan

Kuburan ini tertutup batu besar di dalam kota tersembunyi Tulum di Meksiko.

Baca Selengkapnya
Jalan-Jalan Dekat Laut Mati, Bocah Ini Tak Sengaja Temukan Koin Raja Kuno Berusia 2.000 Tahun
Jalan-Jalan Dekat Laut Mati, Bocah Ini Tak Sengaja Temukan Koin Raja Kuno Berusia 2.000 Tahun

Jalan-Jalan Dekat Laut Mati, Bocah Ini Tak Sengaja Temukan Koin Raja Kuno Berusia 2.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Tak Seperti Binatang Lain, Lumba-Lumba Ternyata Punya Indera Ketujuh
Tak Seperti Binatang Lain, Lumba-Lumba Ternyata Punya Indera Ketujuh

Selain dikenal cerdas, lumba-lumba ternyata punya indera ketujuh.

Baca Selengkapnya