Keluarga sempat marah pada pemerintah karena WNI sandera Abu Sayyaf lama dibebaskan
Merdeka.com - Pihak keluarga dari nelayan WNI yang disandera Abu Sayyaf di perairan Sabah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah mengupayakan pembebasan orang yang mereka cintai.
Meskipun proses pembebasan membutuhkan waktu cukup lama, namun pihak keluarga bahagia akhirnya bisa kembali berkumpul dengan anggotanya yang sempat diculik.
"Kami selaku pihak keluarga, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri, akhirnya keluarga kami Subandi bin Sattu yang ditahan Abu Sayyaf 20 bulan dibebaskan," kata keluarga salah satu korban, Rudi, saat menggelar jumpa pers di Kementerian Luar Negeri Jakarta Pusat, Rabu (19/9).
"Selama ini keluarga kami sangat menderita, tetapi dalam penderitaan itu, kami selalu dimotivasi oleh pihak Kemenlu bahwa keluarga kami pasti bisa ditemukan. Alhamdulillah di bulan ke-20, penantian kami terjawab," tambahnya.
Meski optimis dengan motivasi diberikan oleh perwakilan Kemenlu, namun ada kalanya pihak keluarga merasa putus asa karena menunggu kabar terlalu lama. Terkadang, pihak keluarga mengungkapkan kemarahan kepada perwakilan Kemenlu.
"Ada keluarga kami yang mencari informasi ke Kemenlu, terkadang bernada sangat emosional. Tetapi itu semua karena kami lelah dengan ketidakpastian. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami ucapkan permintaan maaf kepada pihak Kemenlu akan sikap kami selama ini," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan wajar jika pihak keluarga merasa emosional selama menunggu pembebasan WNI yang disandera.
"Memang bagi Kemenlu, khususnya PWNI, kami adalah tempat bersandar para WNI yang bermasalah. Tugas kami adalah menyerap keluhan mereka, memahami, menunjukkan kepedulian, keberpihakan, serta empati kepada mereka," ujar Iqbal.
"Kami maklum dengan hal itu. Karena kami harus menghadapi keluarga yang kehilangan orang-orang tidak hanya dicintai, tetapi juga ada yang jadi sumber ekonomi atau tulang punggung keluarga," tandasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Apartemen Diserahkan ke Keluarga
Petugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaIbu Pembunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Bilang ke Suami ‘Sebentar Lagi Kiamat’
Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaAyahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPegang Istri Orang, Nyawa Melayang dengan Luka Tusuk dari Kepala Hingga Kaki
Kedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaBenar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca Selengkapnya