Merdeka.com - Kedutaan Besar Singapura di Jakarta membantah pemberitaan di sejumlah media terkait isu cacar monyet yang sedang ramai dibicarakan.
Dalam pemberitaan media disebutkan bahwa Dinas Kesehatan Bintan di Kepulauan Riau melakukan pemindaian terhadap setiap warga negara Singapura yang masuk ke Indonesia.
Namun, Kedutaan Besar Singapura di Jakarta meluruskan permasalahan tersebut. Lewat akun Facebook resmi, pihak Singapura menjelaskan virus cacar monyet yang ramai diperbincangkan.
"Hal ini tidak tepat. Sampai saat ini, baru satu kasus cacar monyet yang datang dari luar negeri terkonfirmasi."
"Risiko penyebaran monkeypox atau cacar monyet ke komunitas di Singapura amat rendah, dan hingga saat ini tidak ada bukti transmisi antarmanusia bisa menularkan infeksi monkeypox pada populasi manusia."
Untuk itu, pihak Kedubes Singapura di Jakarta meminta untuk meluruskan pemberitaan tersebut. Pihaknya juga berharap agar tidak ada kesalahan yang sama seputar kasus ini.
Kasus infeksi monkeypox atau yang biasa disebut sebagai cacar monyet telah menjangkit Singapura. Pasien pertama di negara itu adalah warga negara Nigeria, berusia 38 tahun, yang tiba di Negeri Singa pada 28 April lalu.
Ia dilaporkan positif terjangkit virus penyakit tersebut pada Rabu 8 Mei 2019, menurut Kementerian Kesehatan (MOH).
Dalam sebuah siaran pers MOH tertanggal Kamis 9 Mei 2019, pasien saat ini dalam kondisi stabil dan tengah dikarantina di National Centre for Infectious Diseases (NCID) Singapura.
Kementerian Kesehatan Negeri Singa menggarisbawahi bahwa kasus cacar monyet ini adalah pertama kali di negaranya, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus, ditularkan ke manusia dari hewan terutama di Afrika tengah dan barat.
Proses perpindahan virus terjadi saat seseorang melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi seperti tikus.
Meski namanya adalah cacar monyet, penyakit ini sebetulnya bukan berasal dari monyet, melainkan dari hewan pengerat seperti tikus dan tupai.
Pada tahun 1958, virus ini pertama kali diidentifikasi. Hingga kasus pertama dialami oleh manusia tahun 1985 di Kongo.
Reporter: Teddy Tri Setio Berty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Cegah Penyebaran Cacar Monyet, Alat Pendeteksi Suhu Disiagakan di Pintu Bandara AP I
Antisipasi Cacar Monyet, Petugas Bandara Soekarno-Hatta Periksa Suhu Badan Penumpang
Antisipasi Cacar Monyet, Bandara Adi Soemarmo Pasang Thermoscan
Cegah Penyebaran Cacar Monyet, WNA di Bandara Soekarno-Hatta akan Diperiksa
Walau Belum Ada Obat untuk Cacar Monyet, Namun Risiko Kematian Sangat Kecil
Wabah Cacar Monyet, Menkes Belum Terbitkan Rekomendasi Larangan ke Singapura
Ilmuwan China Temukan Cara untuk Memperbesar Sel Otak
Sekitar 57 Menit yang laluChina Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim
Sekitar 2 Jam yang laluDonald Trump Tuding Obama Juga Simpan Dokumen Nuklir Setelah Rumahnya Digeledah
Sekitar 2 Jam yang laluSalman Rushdie Jalani Penyembuhan, Ventilator Dilepas dan Bisa Bicara
Sekitar 3 Jam yang laluChina Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya
Sekitar 1 Hari yang laluFakta-Fakta Penikaman Salman Rushdie dan Kondisi Terkini
Sekitar 1 Hari yang laluMengungkap Novel Ayat-Ayat Setan karya Salman Rushdie Masih Kontroversial Hingga Kini
Sekitar 1 Hari yang laluBersimpati pada Ekstremisme, Ini Sosok Pria yang Menikam Penulis Salman Rushdie
Sekitar 2 Hari yang laluSalman Rushdie, Penulis yang Difatwa untuk Dibunuh dan Nyawanya Berharga Rp 43 Miliar
Sekitar 2 Hari yang laluVideo Adu Kekompakan Yel-Yel 3 Matra TNI VS Polri, Bikin Merinding
Sekitar 40 Menit yang laluIntip Gaya Perwira Polisi Pakai Baju Pramuka, Gagah Sambil Pegang Tongkat Komando
Sekitar 2 Jam yang laluCantik Bak Barbie, Ini Potret Ibu Kombes Heni Tania Pakai Seragam SMA
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: [FULL] Pengakuan Ferdy Sambo Soal Motif di Balik Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Hari yang laluBharada E Kembali Jalani Pemeriksaan Komnas HAM Usai Skenario Ferdy Sambo Terungkap
Sekitar 3 Menit yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluPolri Segera Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 2 Jam yang laluBharada E Kembali Jalani Pemeriksaan Komnas HAM Usai Skenario Ferdy Sambo Terungkap
Sekitar 3 Menit yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluPolri Segera Periksa Istri Irjen Ferdy Sambo
Sekitar 2 Jam yang laluBharada E Kembali Jalani Pemeriksaan Komnas HAM Usai Skenario Ferdy Sambo Terungkap
Sekitar 3 Menit yang laluPengacara Bawa Ahli Psikologi untuk Bharada E
Sekitar 1 Jam yang laluKomnas HAM Dalami Unsur Penghalang Keadilan di TKP Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Direktur Jenderal WHO Adalah Bapak Antivaksin Sedunia
Sekitar 3 Jam yang laluVaksin Cacar Monyet akan Diproduksi Selama 24 Jam karena Tingginya Permintaan
Sekitar 2 Minggu yang laluBRI Liga 1: Senasib dengan Chelsea, Persebaya Juga Kecewa pada Kepemimpinan Wasit
Sekitar 1 Jam yang laluBRI Liga 1: 3 Kekurangan Persija di Mata Thomas Doll Saat Ini
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami