Junta Militer Myanmar Bebaskan Biksu Anti-Rohingya
Merdeka.com - Junta militer Myanmar membebaskan biksu Buddha kontroversial Ashin Wirathu, yang terkenal karena sikap nasionalis dan perkataannya yang anti-muslim Rohingya.
Sebelumnya dia pernah didakwa karena melawan pemerintah sipil yang telah digulingkan pada kudeta militer Februari lalu.
Biksu narapidana ini terkenal akan sudut pandang pro-militernya.
Dia dijuluki "Buddha Bin Laden" atas pidatonya yang menargetkan umat muslim, khususnya di Rohingya. Demikian dilaporkan laman BBC, Selasa (7/9).
Beberapa tahun terakhir dia muncul dalam demonstrasi pro militer memberikan pidato nasionalis dan mengkritik pemimpin sebelumnya Aung San Suu Kyi dan pemerintahannya dalam Liga Nasional untuk Demokrasi.
Pada 2019 ia didakwa menghasut "kebencian dan penghinaan" terhadap pemerintah sipil.
Wirathu sempat melarikan diri sebelum menyerah kepada aparat pada bulan November lalu. Sejak itu dia menunggu persidangan.
Pemerintah junta militer kemarin mengatakan seluruh dakwaan terhadapnya telah dihapuskan, namun tidak menjelaskan alasannya.
Wirathu dilaporkan sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi kesehatan Wirathu kini tidak diketahui.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Contohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnya170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnya