Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini yang Paling Ditakuti Barat dari Sosok Xi Jinping

Ini yang Paling Ditakuti Barat dari Sosok Xi Jinping Xi Jinping saat Kongres Partai Komunis China. ©Tingshu Wang/Reuters

Merdeka.com - Xi Jinping terpilih kembali menjadi pemimpin tertinggi China, mengamankan jabatan periode ketiganya pada Minggu melalui kongres Partai Komunis. Xi (69) muncul lagi dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya, menduduki jabatan tertinggi di partainya bersama para para sekutu setianya.

Lingkaran dalam Xi yang setia tidak hanya memperkuat posisinya dalam kekuasaan, tapi juga memperkuat cengkeramannya pada masa depan China.

Di mata Xi, China semakin dekat untuk mencapai mimpinya, salah satunya mendapat tempat teratas di panggung dunia. Namun jalan menuju ke sana tidak mudah dan banyak tantangan.

Menurut laporan kerja Xi saat kongres, tantangan itu muncul dari "situasi internasional yang suram dan kompleks," dengan "upaya eksternal untuk menekan dan menahan China".

"Xi kemungkinan akan mengontrol dengan ketat dan terlibat dalam semua keputusan kebijakan luar negeri utama," jelas direktur Proyek Tenaga China Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), Bonny Lin, dikutip dari CNN, Senin (24/10).

Lin menambahkan, kepemimpinan Xi di puncak dan keberadaan loyalisnya akan memungkinkan Xi mengontrol dan memberikan pengaruh dengan lebih baik.

Setiap keputusan dan bagaimana dia melaksanakan keputusan itu akan berdampak besar pada dunia. Termasuk bagaimana hubungan Xi dengan Barat.

Hubungan antara China dan Barat berubah dramatis dengan memburuknya hubungan Amerika Serikat (AS)-China karena perang perdagangan dan teknologi, gesekan terkait Taiwan, Covid-19, catatan hak asasi manusia Beijing dan penolakannya untuk mengecam perang Rusia di Ukraina.

Laporan kerja Xi, rencana aksi lima tahunan yang disampaikan selama kongres, menunjuk pada "perubahan drastis" pada lanskap internasional, termasuk "upaya eksternal untuk mengancam, menahan, memblokade, dan memberikan tekanan maksimum" pada China – istilah yang sering digunakan diplomat China untuk mengecam tindakan AS.

"Jelas bahwa Xi melihat China telah memasuki periode terutama perjuangan di arena internasional daripada periode peluang," kata Andrew Small, penulis buku "No Limits: The Inside Story of China’s War with the West."

Dia melanjutkan, ada perkiraan hubungan akan semakin memburuk yang akan membuat China jadi jauh lebih terbuka untuk terlibat dalam persaingan sistemik dengan Barat.

"Ketegasan yang lebih besar, posisi yang lebih bermusuhan secara ideologis, lebih banyak upaya untuk membangun kontra-koalisi sendiri, dan dorongan yang lebih besar untuk menopang posisi China di negara berkembang," jelasnya.

Tekanan-tekanan ini juga kemungkinan akan berdampak pada hubungan dekat Beijing dengan Moskow. Walaupun China telah berusaha tampil sebagai aktor netral dalam perang di Ukraina, China menolak mengecam Rusia dan malah menyalahkan Barat atas konflik tersebut – sebuah dinamika yang mungkin juga tidak mungkin berubah.

Soal Taiwan dan perekonomian

Dalam pembukaan kongres pada 16 Oktober, Xi mendapat tepuk tangan riuh dan panjang dari 2.300 delegasi saat berjanji menyatukan kembali China daratan dengan Taiwan.

Di bawah Xi, Beijing melakukan tekanan militer pada Taiwan dengan mengerahkan pesawat tempurnya dan melakukan latihan perang di dekat pulau tersebut.

Tiba-tiba, He Weldong diangkat menjadi wakil kepala Komisi Militer Pusat. Weldong merupakan mantan komandan Komando Medan Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang mengawasi Selat Taiwan.

"Ini menunjukkan bahwa Xi menanggapi dengan sangat serius kemungkinan krisis atau konflik militer dan ingin memastikan bahwa PLA siap," kata Lin.

"Saya tidak percaya Xi akan menggunakan kekuatan yang signifikan terhadap Taiwan, tetapi dia mengambil langkah-langkah untuk bersiap melakukannya."

Laporan kerja Xi juga menguraikan ambisi China untuk menjadi lebih mahir dalam mengerahkan pasukan militernya secara teratur, dan dengan cara yang beragam, untuk memungkinkannya “memenangkan perang lokal.”

Andrew Small mengatakan ada sejumlah titik risiko eskalasi di Selat Taiwan di tahun-tahun mendatang, termasuk saat pemilihan presiden Taiwan pada 2024.

Xi berjanji pintu China ke dunia akan semakin luas dan pembangunan akan "menciptakan lebih banyak peluang bagi dunia."

"China tidak dapat berkembang secara terpisah dari dunia, dan dunia juga membutuhkan China untuk perkembangannya," kata Xi.

Janji Xi tampaknya tidak banyak membantu meyakinkan investor. Pada Senin kemarin, pasar saham Hong Kong - di mana banyak perusahaan terbesar China terdaftar - mengalami hari terburuk sejak krisis keuangan global 2008.

Taruhannya tinggi bagi China, bagaimana ekonomi terbesar kedua di dunia menavigasi tantangan ini, terutama pada saat di mana risiko resesi ekonomi global membayangi.

Minat nyata Xi dalam mengintegrasikan keamanan domestik dan internasional dapat "diterjemahkan ke kebijakan seperti sanksi terhadap perusahaan asing, (dan) lebih banyak birokrasi ketika ada investasi asing di perusahaan teknologi China,” menurut Victor Shih, pakar politik elit China di Universitas California San Diego.

Kendati Xi mengatakan bahwa memajukan "kedudukan dan pengaruh internasional" China, termasuk dengan mendukung pembangunan global, adalah salah satu tujuan utamanya untuk lima tahun ke depan, Beijing mungkin tidak lagi dapat mengandalkan tingkat keterlibatan ekonomi yang sama untuk melakukannya di dunia semakin terbelah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Prabowo ke Presiden Xi Jinping: China Salah Satu Mitra Kunci Dalam Perdamaian dan Stabilitas Kawasan

Saat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.

Baca Selengkapnya
Usai Temui Presiden Xi Jinping, Menhan Prabowo Temui PM China Li Qiang
Usai Temui Presiden Xi Jinping, Menhan Prabowo Temui PM China Li Qiang

Menhan Prabowo menyampaikan penghargaan atas kehormatan yang diberikan China

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Presiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat ke Prabowo: Saya Siap Bekerja Sama dengan Anda
Presiden China Xi Jinping Ucapkan Selamat ke Prabowo: Saya Siap Bekerja Sama dengan Anda

Ucapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar

Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik
7 Hari Jelang Pencoblosan, Semua Pihak Diminta Bijak Jaga Stabilitas Politik

Indonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya