Ilmuwan Pindai Peti Mati Orang Kaya Romawi Berusia 1700 Tahun, Isinya Mencengangkan
Ilmuwan Pindai Peti Mati Orang Kaya Romawi Berusia 1700 Tahun, Isinya Mencengangkan
Pemindaian tiga dimensi makam keluarga kaya raya Romawi berhasil mengungkap isi dari kuburan tersebut. Makam ini berusia setidaknya 1.700 tahun dan dibuat menggunakan "cairan gipsum." Gipsum merupakan sebuah mineral dan bahan utama yang terdapat pada semen dan plester. Dulu, bahan ini sering digunakan oleh orang Romawi untuk mengubur mayat.
Orang Romawi biasanya akan melumuri mayat yang telah dimasukkan ke dalam peti menggunakan cairan gipsum. Cairan ini kemudian mengeras dan akan berubah menjadi cangkang pelindung bagi sang mayat. Baru setelah itu sang mayat akan dikuburkan ke dalam liang lahat. Dilansir Live Science, sebagian besar isi dari peti mati orang Romawi ini akan terurai, meninggalkan hanya rongga dari bekas gips mayat.
Pemindaian Peti Mati
Universitas York di Inggris yang melaporkan hasil pemindaian dari cangkang mayat ini menyatakan banyak detail yang tersembunyi di antara rongga-rongganya, mulai dari jejak kain kafan, pakaian, hingga pola tenunan.
Cangkang mayat yang dipindai ini ditemukan dari pemakaman di York yang diduga milik keluarga yang tewas secara bersamaan 1.700 tahun lalu. Makam yang dipindai adalah makam dua orang dewasa dan satu anak kecil yang dibungkus kain kafan. Ada juga tali pengikat kain kafan mayat tersebut.
"Cangkang gipsum dari keluarga Romawi ini cukup berharga. Baik tengkorak maupun peti dari gipsum keluarga ini tidak bertahan setelah abad ke-19 setelah terjadinya ledakan pada bangunan di sekitar kota kuno mayat ini dimakamkan."
Maureen Caroll, Ketua Arkeologi Romawi dari Universitas York.
berita untuk kamu.
Caroll menganggap cangkang ini dapat mengungkapkan lebih banyak hal daripada tengkorak biasanya.
Gambar mayat orang Romawi kuno yang dilapisi cairan gipsum. Sumber foto: Heritage360
"Kami sangat beruntung untuk menemukan cangkang ini. Cangkang ini dapat mengungkap lokasi persis dari tubuh mereka dan hubungannya dengan mayat-mayat lain ketika cairan gipsum dilumuri di atas mayat mereka."
Maureen Caroll, Ketua Arkeologi Romawi dari Universitas York
Alasan Pemakaian Gipsum
Masih belum dapat dipastikan mengapa orang Romawi melumuri mayat mereka menggunakan cairan gipsum. Ini dianggap sebagai bagian dari kelas sosial elit.
Para peneliti ini berencana untuk memindai seluruh 16 makan gipsum pada Museum York dengan tujuan untuk menemukan karakteristik dari mayat yang dipindai, mulai dari jenis kelaminnya, umurnya, dan asal muasalnya. Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
- Hari Ariyanti
Kiky secara terang-terangan mengaku sangat bersyukur bisa merasakan jadi orang tua lewat Aisya.
Baca SelengkapnyaSebuah istana megah peninggalan nenek moyang yang usianya mencapai 700 tahun ditemukan di ladang petani.
Baca SelengkapnyaPerhiasan yang dikubur bersama jasad seseorang memiliki fungsi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies dan istri berkali-kali mengucapkan kata 'Amin' di sela-sela doa yang dipanjatkan perempuan berusia 84 tahun tersebut.
Baca SelengkapnyaTulang belulang ini ditemukan di sebuah makam kuno di Iran.
Baca SelengkapnyaKuburan kerap diasosiakan dengan hal-hal menyeramkan. Hawa saat memasuki kuburan kerap membuat bulu kuduk merinding.
Baca SelengkapnyaWonosobo menyimpan rahasia. Salah satu desanya ternyata ada banyak rumah mewah.
Baca SelengkapnyaAnak bungsu Sandra Dewi, Mika kini sudah genap berusia empat tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang tampan dan menggemaskan.
Baca SelengkapnyaPelaku beraksi saat korban tinggal di rumah bersama adiknya yang berusia 5 tahun. Ibu dan ayah mereka ketika itu sedang bekerja.
Baca Selengkapnya