
FOTO: Pajang Ribuan Sepatu, Warga Seoul Desak Genosida di Jalur Gaza Dihentikan
Sepatu-sepatu yang dipajang adalah lambang dari ribuan warga Jalur Gaza yang terbunuh di tengah konflik Israel dan Hamas.
Sepatu-sepatu yang dipajang adalah lambang dari ribuan warga Jalur Gaza yang terbunuh di tengah konflik Israel dan Hamas.
Sepatu-sepatu ini disebut melambangkan ribuan warga Jalur Gaza yang terbunuh di tengah konflik antara Israel dan kelompok Hamas.
Massa mendesak agar peperangan segera dihentikan dengan segera dilakukan gencatan senjata.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa lebih dari 11.000 orang tewas akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023. Sementara, lebih dari 40 persen dari total korban tewas adalah anak-anak.
Sampai saat ini Israel masih terus melanjutkan serangan-serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Bukan hanya lewat udara, pasukan militer Israel juga menyerang wilayah yang terkepung itu dari jalur darat.
Sepatu-sepatu yang dipajang adalah lambang dari ribuan warga Jalur Gaza yang terbunuh di tengah konflik Israel dan Hamas.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Human Right Watch mengungkap bahwa Israel menembakkan bom fosfor ke Jalur Gaza. Bom itu dilarang penggunaannya karena berpotensi menimbulkan dampak mengerikan.
Baca SelengkapnyaIsrael kembali menjatuhkan bom di sejumlah wilayah Palestina hanya beberapa menit setelah gencatan senjata berakhir.
Baca SelengkapnyaSetelah pertempuran sengit dengan Hamas, pasukan Israel mulai memasuki wilayah utara dan merazia bangunan-bangunan hancur di Gaza Utara.
Baca SelengkapnyaPasukan zionis Israel mengklaim menemukan terowongan bawah tanah di RS Al-Shifa, Gaza.
Baca SelengkapnyaTentara Israel dilaporkan memanggil warga al-Zahra dan menyuruh mereka mengungsi sebelum blok menara diratakan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR yang baru tiba depan ruang sidang paripurna langsung dikalungi syal bergambar bendera Palestina.
Baca SelengkapnyaPasukan zionis Israel mengepung rumah sakit Al Shifa yang padat dengan pasien dan ribuan pengungsi warga sipil.
Baca Selengkapnya