Merdeka.com - Festival Comic Con digelar di Ibu Kota Tripoli, Libya, harus berakhir dengan kekecewaan. Penyebabnya adalah acara itu dibubarkan sejumlah tentara dengan dalih dianggap merusak moral dan melanggar kesusilaan masyarakat setempat.
Dilansir dari laman BBC, Minggu (5/11), insiden itu terjadi pada Jumat lalu. Pasukan khusus Libya (SDF) yang pro pemerintahan didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerbu ke lokasi festival Comic Con. Padahal, gelaran ini adalah yang kedua kalinya.
Tentara itu langsung menghentikan seluruh kegiatan, dan menangkap sejumlah orang. Di antaranya panitia, peserta, dan pengunjung.
Saksi mengatakan sejumlah pengunjung sebagian besar muda-mudi Libya langsung panik. Beberapa dari mereka bahkan masih mengenakan kostum tiruan karakter animasi Amerika Serikat dan Jepang favoritnya (cosplay). Hingga saat ini dikabarkan enam panitia masih dipenjara.
SDF beralasan terpaksa menyerbu dan membubarkan festival Comic Con karena keresahan masyarakat, akibat sejumlah foto dari ajang itu diunggah di media sosial. Panitia penyelenggara mengaku sangat terkejut dengan sikap SDF. Sebab, mereka mengaku sudah mendapat izin resmi buat menggelar acara itu.
"Beberapa panitia yang dilepaskan mengaku dianiaya. SDF mengatakan Libya adalah negara Islam dan bukan negara bebas," kata seorang panitia enggan menyebutkan namanya.
SDF berdalih ajang seperti Comic Con bisa, 'melemahkan iman karena membikin manusia tergila-gila dengan budaya asing'. [ary]
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami