Duterte siap mundur jika tidak bisa tangani militan di Marawi
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte Rabu lalu mengatakan dia siap mundur jika tidak mampu menangani kelompok militan Maute di Kota Marawi, Mindanao.
"Sebagai presiden, kalau saya tidak bisa melawan mereka, saya akan mundur," kata Duterte. "Kalau saya tidak mampu membuat negara ini tertib, biarlah saya mengundurkan diri dan memberikan jabatan ini kepada orang lain."
Selasa malam Presiden Rodrigo Duterte menyatakan keseluruhan Pulau Mindanao dalam keadaan darurat militer selama 60 hari setelah pertempuran terjadi antara militer dan militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS.
Sebagai informasi, tentara Filipina sebelumnya dikirim ke Marawi untuk menyisir tempat persembunyian kelompok Maute yang terdiri dari mantan pejuang Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan beberapa militan asing lain.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan Maharani merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menemui Megawati.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila diminta hanya untuk memberikan saran oleh Presiden yang terpilih nantinya.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca Selengkapnya