Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duterte dianggap labil dan bikin konflik Marawi berkepanjangan

Duterte dianggap labil dan bikin konflik Marawi berkepanjangan pasukan filipina melakukan steilisasi setiap rumah penduduk di Marawi. ©2017 REUTERS/Jorge Silva

Merdeka.com - Konflik bersenjata berkepanjangan di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Wilayah Otonomi Muslim Mindanao, Filipina dikabarkan bukan hanya karena sengitnya perlawanan kelompok pro Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Konon, sikap Presiden Rodrigo Duterte malah membikin pertikaian semakin memanas.

Menurut seorang ulama setempat, Agakhan Sharief, setelah kelompok bersenjata pro ISIS pimpinan Maute bersaudara menyerbu Kota Marawi pada 23 Mei, seorang penasihat senior Duterte menghubunginya. Dia meminta supaya Sharief bisa menjembatani dialog karena mengenal Abdullah Maute dan Omarkhayam Maute. Pengakuan Sharief juga dibenarkan oleh dua orang sumber lain di Marawi.

Dilansir dari laman Reuters, Rabu (5/7), Sharief yang dijuluki Bin Laden karena wajahnya mirip enggan mengungkap siapa penasihat senior Duterte mengontaknya. Mulanya, lanjut Sharief, setelah diyakinkan, Duterte sepakat akan bertemu dengan ibu dari Maute bersaudara, Ominta 'Farhana' Romato, di dekat Cagayan De Oro atau Kota Davao.

Sharief mengatakan kedua anak Farhana mempercayakan ibu mereka menjadi juru runding dengan Duterte.

"Dia (penasihat Duterte) mempersiapkan segala yang saya minta. Saya bilang kepadanya supaya disediakan helikopter buat menjemput ibu Maute bersaudara dan mengantarnya ke presiden. Dia siapkan itu," kata Sharief.

Sharief juga sebelumnya meyakinkan Maute bersaudara dan Farhana soal perundingan. Dia mengatakan, Duterte bersiap menawarkan pilihan supaya trah Maute bisa menerapkan hukum Islam di kampung halaman mereka, Butig, jika dia bisa meloloskan usulan sistem negara federal di Filipina.

Mendadak perundingan menjadi berantakan, karena pada 31 Mei Duterte malah menyatakan tidak bakal berunding dengan teroris. Lantas, pasukan Filipina menangkap ayah Maute bersaudara, Cayamora Maute, pada 6 Juni. Tiga hari kemudian giliran Farhana dibekuk. Padahal, kata Sharief, Maute bersaudara sudah siap menyingkir dari Marawi dan mengakhiri konflik jika Duterte menepati janji.

"Masalahnya ada di presiden kita. Pikirannya selalu berubah. Dia mengatakan tidak bakal berunding dengan teroris dan hal itu yang menyebabkan perundingan berhenti," ucap Sharief.

Sharief bukan sekali ini saja menjadi penengah konflik. Dia sudah sering diminta mendamaikan pertikaian bersenjata di wilayah selatan Filipina itu.

Saat dikonfirmasi, baik penasihat maupun juru bicara kepresidenan Duterte tak ada yang memberikan komentar. Wali Kota Marawi, Majul Usman Gandamra, mengakui soal adanya negosiasi itu. Namun, dia menyatakan kesalahan justru ada pada pihak kelompok bersenjata. Sebab, mereka tidak mengendurkan serangan ketika diberi pilihan.

"Saat itu memang ada kesempatan, tetapi mereka tidak memperlihatkan niat baik," kata Usman.

Sharief terakhir bertemu dengan Abdullah pada 25 Juni lalu, saat dia memimpin kelompok ulama menuju sarang kelompok Maute demi membebaskan beberapa sandera menjelang Idul Fitri. Dia juga mengaku tidak sepakat dengan ideologi ISIS. Namun, dia tidak bisa mengungkapkan hal itu karena merasa masih bisa meyakinkan trah Maute supaya mengakhiri pertempuran.

"Saya ini pendamai. Saya tidak bisa berunding kalau bicara melawan mereka," ucap Sharief.

Sayangnya, reputasi Duterte dikenal buruk soal perjanjian damai. Dia kerap melanggarnya. Sebab, dia berjanji berulang-ulang bakal menggempur seluruh kelompok militan. Padahal, ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Davao selama 22 tahun, dia sudah meneken perjanjian dengan kelompok pemberontak Marxist. Wilayah Mindanao dengan 22 juta penduduk memang tidak pernah tenang dari pertikaian bersenjata.

Hingga kini, konflik di Marawi masih berlangsung. Sudah 400 meregang nyawa. Terdiri dari 337 militan, 85 prajurit, dan 44 warga sipil. Sedangkan sekitar 260 ribu warga terpaksa mengungsi karena khawatir ISIS bakal menjadikan selatan Filipina sebagai markas besar di Asia Tenggara.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi

Baca Selengkapnya
Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Cerita Maruarar Sirait di Balik Alasan Tinggalkan PDIP Lebih Pilih Prabowo-Gibran

Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Maruarar Sirait Akui Temui Jokowi di Istana Sebelum Kembalikan KTA PDIP, Ini yang Dibahas

Maruarar Sirait Akui Temui Jokowi di Istana Sebelum Kembalikan KTA PDIP, Ini yang Dibahas

Salah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Maruarar Sirait Mundur dan Pamit dari PDIP: Saya Memilih Ikuti Arah Politik Pak Jokowi

Maruarar Sirait Mundur dan Pamit dari PDIP: Saya Memilih Ikuti Arah Politik Pak Jokowi

Maruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dianugerahi Gelar Marambe Ambaralla Palunglaa Porodisa dari Talaud, Ini Artinya

Jokowi Dianugerahi Gelar Marambe Ambaralla Palunglaa Porodisa dari Talaud, Ini Artinya

Proses penganugerahan gelat itu diberikan saat Jokowi tiba di Bandara Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ucapan Perpisahan Maruarar Sirait ke Megawati dan Elite PDIP, Ungkap Keyakinan pada Jokowi

Ucapan Perpisahan Maruarar Sirait ke Megawati dan Elite PDIP, Ungkap Keyakinan pada Jokowi

Maruarar Sirait mengundurkan diri dari PDIP setelah bergabung sejak 1999.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Maruarar Sirait: Pak Jokowi Dukung Prabowo-Gibran

Blak-blakan Maruarar Sirait: Pak Jokowi Dukung Prabowo-Gibran

Mengikuti Jokowi jadi alasan langkah politik Maruarar keluar dari PDI Perjuangan

Baca Selengkapnya