Merdeka.com - Dinas rahasia Denmark membantu Amerika Serikat memata-matai para politikus Eropa termasuk Kanselir Jerman, Angela Merkel dari 2012 sampai 2014, seperti dilaporkan media Denmark.
Dinas Intelijen Pertahanan (FE) bekerja sama dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengumpulkan informasi, menurut Danmarks Radio.
Intelijen dituduh mengumpulkan informasi pejabat lainnya dari Jerman, Prancis, Swedia, dan Norwegia.
Tuduhan yang sama muncul pada 2013. Kemudian, informasi rahasia dibocorkan Edward Snowden yang diduga melakukan penyadapan telepon kanselir Jerman oleh NSA. Ketika tuduhan itu dilontarkan, Gedung Putih tidak memberikan bantahan langsung tapi mengatakan telepon Angela Merkel tidak disadap saat itu dan juga di masa yang akan datang.
Jerman adalah sekutu dekat AS.
Dilansir BBC, Senin (31/5), Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier dan juru bicara Angela Merkel mengatakan mereka tidak mengetahui keterlibatan Denmark sampai munculnya laporan Danmarks Radio, yang dibagi sejumlah media Eropa lainnya pada akhir pekan kemarin.
NSA disebut memiliki akses SMS dan percakapan telepon sejumlah tokoh penting dengan menyadapnya ke kabel internet Denmark bekerja sama dengan FE.
Dalam laporan yang diberi kode “Operasi Dunhammer” itu, disebutkan NSA memperoleh data mengunakan nomor telepon politikus sebagai parameter pencarian.
Danmarks Radio mewawancari sembilan sumber, semuanya disebut memiliki akses ke informasi rahasia yang dimiliki FE.
Selain Angela Merkel, yang menjadi target adalah Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan pemimpin posisi saat itu, Peer Steinbruck.
“Secara politis saya memandang ini sebuah skandal,” kata Steinbruck kepada media Jerman.
Menteri Pertahanan Denmark, Trine Bramsen, yang dilaporkan sebelumnya menginformasikan spionase tersebut, mengatakan kepada Danmarks Radio bahwa penyadapan kabel sistematis sekutu terdekat tidak dapat diterima.
Baik FE maupun NSA belum mengomentari laporan terbaru ini.
Menyusul laporan baru ini, Edward Snowden menuding Presiden AS Joe Biden terlibat dalam skandal in. Biden merupakan Wakil Presiden AS saat penyadapan terjadi. [pan]
Baca juga:
Angela Markel & Emmanuel Macron Minta Penjelasan AS & Denmark Soal Laporan Mata-Mata
Angela Merkel
Sejumlah Pemimpin Dunia Sekutu Dekat AS Ucapkan Selamat Pada Joe Biden
Prancis dan Jerman Tawarkan Pengobatan Untuk Tokoh Oposisi Rusia yang Diduga Diracun
Ternyata, Presiden Wanita Miliki Respons Terbaik Tangani Virus Corona
Pertama dalam 50 Tahun, Kongres AS akan Dengar Kesaksian Soal UFO
Sekitar 1 Jam yang laluPelaku Penembakan Massal di Buffalo AS Pernah Jalani Pemeriksaan Kesehatan Mental
Sekitar 2 Jam yang laluAS Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik
Sekitar 3 Jam yang laluMcDonald Putuskan Berhenti Beroperasi di Rusia Selamanya Setelah 30 Tahun
Sekitar 4 Jam yang laluEmmanuel Macron Tunjuk PM Perempuan Pertama Prancis dalam Tiga Dekade
Sekitar 5 Jam yang laluUNICEF: 600.000 Anak Terancam Gizi Buruk akibat Naiknya Harga karena Perang
Sekitar 5 Jam yang laluNestapa di Kota Terpanas Dunia, Suhu Capai 51 Derajat Celcius
Sekitar 7 Jam yang laluGagalnya Aparat Keamanan AS Cegah Penembakan Massal yang Direncanakan Berbulan-Bulan
Sekitar 7 Jam yang laluUkraina Evakuasi 264 Tentaranya dari Pabrik Baja di Mariupol yang Dikepung Rusia
Sekitar 10 Jam yang laluImigran China Pelaku Penembakan di Gereja California Punya Motif Benci Orang Taiwan
Sekitar 11 Jam yang laluKejagung Jebloskan Lin Che Wei, Tersangka Kasus Ekspor CPO ke Rutan Salemba
Sekitar 1 Jam yang laluBlusukan ke Bogor, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar dan Bagikan Bansos
Sekitar 1 Jam yang laluKejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Kasus Ekspor CPO, Ini Perannya
Sekitar 2 Jam yang laluAksi Petani Sawit Protes Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Sekitar 8 Jam yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 4 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 6 Hari yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 6 Hari yang laluHati-Hati Ada Solar Tumpah di Tanjakan Gentong
Sekitar 1 Minggu yang laluKonflik Rusia-Ukraina Rugikan Indonesia, Neraca Perdagangan Alami Defisit
Sekitar 6 Jam yang laluMcDonald's Tutup Seluruh Restorannya di Rusia
Sekitar 9 Jam yang laluBanjir Jadi Strategi Ukraina Menahan Laju Pasukan Rusia Masuk Kota Kiev
Sekitar 1 Hari yang laluKeluarga Tentara Ukraina yang Terjebak di Mariupol Minta Bantuan China
Sekitar 2 Hari yang laluData 17 Mei 2022: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 247
Sekitar 2 Menit yang laluSatgas Covid-19 soal Izin Lepas Masker: Momentum Pemulihan Ekonomi
Sekitar 14 Menit yang laluMenkes Perkirakan Kenaikan Kasus Covid-19 Dampak Lebaran di Akhir Bulan Mei
Sekitar 21 Menit yang laluKemenhub Catat 16 Masalah Lalu Lintas saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 1 Jam yang laluImbas One Way saat Mudik, Bus Antar Kota Telat Datang hingga Semalam
Sekitar 3 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami