Dampak Kabut Asap di Malaysia Meluas, Selangor Paling Parah
Merdeka.com - Setidaknya 24 lokasi di Malaysia diselimuti kualitas udara yang tidak sehat, Jumat (13/9) pukul 10 pagi waktu setempat. Dari 24 wilayah itu, Johan Setia, Selangor menjadi daerah dengan polusi udara terburuk.
Sementara, indeks polusi udara Departemen Lingkungan Malaysia menunjukkan dampak kabut asap terparah berada di wilayah Klang Valley, Selangor.
Dikutip dari laman Malay Mail, indeks polusi udara atau API di hampir seluruh wilayah Kuala Lumpur dan pusat Negara Bagian Selangor berada di angka 101-199.
Indeks kualitas udara di Kota Kuala Selangor, Selangor mencapai angka 104. Kondisi yang lebih buruk terjadi di Batu Muda, Selangor, di mana API menunjukkan angka 152.
Sejak kemarin, kondisi kabut asap di Ibu Kota Putrajaya pun tidak jauh berbeda. Malay Mail melaporkan, API di ibu kota Malaysia itu menyentuh angka 140.
Menurut pemantauan dari Negara Bagian Perak, setidaknya ada tiga distrik yang mengalami kondisi udara yang buruk. Ketiga distrik tersebut antara lain, Seri Manjung dengan indeks 124, Tasek Ipoh dengan 117, dan 101 di Distrik Pegoh Ipoh.
Di Utara Penang dan Kedah, lima dari delapan lokasi dilaporkan mengalami peningkatan indeks polusi udara. Kondisi terburuk berada di distrik Minden, Penang, dengan indeks polusi udara di angka 113.
Di Johor, Malaysia, terdapat dua distrik yang terkena dampak kebakaran lahan hutan Sumatra dan Kalimantan. API di distrik Tangkak dan Segamat, masing-masing 133 dan 104.
Udara tak sehat pun terdeteksi di Bandaraya Melaka dan Bukit Rambai, dengan API masing-masing 105 dan 102.
Sedangkan, kondisi udara di Sarawak mulai terlihat membaik. API di seluruh bagian wilayah Sarawak dilaporkan berada dalam level sedang.
Meski demikian, Malay Mail mengabarkan tidak ada lokasi di Malaysia yang menunjukkan indeks kualitas udara yang baik.
Guna mengatasi kabut asap yang menyelimuti kota, Selangor berencana melakukan penyemaian awan untuk memancing hujan turun. Penyemaian awan rencananya akan dilakukan di lokasi dengan API lebih dari 200, di mana saat ini berada di kawasan Johan Setia, Selangor.
Kamis (12/9) kemarin, Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengungkapkan keprihatinannya atas kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi.
Sebelumnya, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia Siti Nurbaya Bakar membantah tuduhan bahwa kabut asap yang menyelimuti Malaysia berasal dari Indonesia. Ia juga menolak bantuan dari rekan sejawatnya dari Malaysia, Yeo Bee Yin untuk membantu mengatasi kebakaran hutan di tanah Sumatra dan Borneo.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Dampak Polusi Udara Tinggi bagi Kesehatan Tubuh
Kondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaCara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri
Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaKualitas Udara Jakarta Hari Ini Tak Sehat Bagi Kelompok Sensitif, Begini Kondisinya
Kualitas udara Jakarta hari ini menduduki urutan ke-23 sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada "Sungai" yang Panjang dan Berkelok-kelok di Atmosfer Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Sungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaDensus Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng: Aksi Penegakan Hukum yang Berhasil!
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker
Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.
Baca Selengkapnya