Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia gandeng PPATK tutup aliran dana teroris

Australia gandeng PPATK tutup aliran dana teroris rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Dalam rangka membangun kekuatan bersama untuk memotong garis-hidup keuangan teroris, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan dan badan intelijen keuangan Australia (AUSTRAC) menandatangani kesepakatan dengan target pembiayaan kontra-terorisme dan anti pencucian uang.

Menteri Kehakiman Australia, Michael Keenan mengatakan pencucian uang dan pendanaan terorisme merupakan isu global yang menjadi tantangan negara-negara di seluruh dunia hingga saat ini. Negara ini sendiri telah mengucurkan bantuan sebesar USD 500 ribu atau Rp 6,6 miliar selama tujuh tahun terakhir.

"Baik itu serangan tunggal, terkoordinasi, atau seorang pejuang asing, perbuatan tercela yang dilakukan tidak akan memungkinkan tanpa uang," kata Keenan, sebagaimana disampaikan melalui keterangan pers diterima merdeka.com dari Kedutaan Besar Australia, Rabu (1/2).

"Kemampuan kita untuk memerangi pendanaan terorisme hanya sekuat mata rantai terlemah kita. Penting bagi kita untuk bekerja dengan mitra regional kami untuk menegakkan langkah-langkah pencegahan yang kuat dan meningkatkan kolaborasi intelijen keuangan sebagai prioritas," sambungnya.

Sementara itu, CEO AUSTRAC, Paul Jevtovic, mengatakan dengan adanya program ini maka kemampuan anti-pencucian uang dan pembiayaan teror akan semakin kuat melalui kerja sama ini.

"Australia dan Indonesia telah menjalin hubungan dekat dan kolaboratif untuk memerangi pendanaan terorisme, dan Program Kemitraan baru ini hanya akan memperkuat hal ini," kata Jevtovic.

Selain program tersebut, AUSTRAC dan PPATK juga menjalin kerja sama lain di bidang siber untuk meningkatkan kemampuan Indonesia menghadapi ancaman terorisme yang beredar secara daring untuk memonitor pergerakan uang dari kelompok teroris atau penjahat.

"Ini akan meningkatkan kemampuan kita untuk mencegah penggunaan dunia maya oleh kelompok-kelompok teroris dan penjahat, serta berkontribusi dalam mendidik masyarakat tentang risiko tersebut," kata Jevtovic.

Seperti diketahui pembiayaan teror sebagian besar dilakukan secara daring. Maka penguatan di bidang siber sangat diperlukan untuk mendeteksi dan menggagalkan operasi ilegal.

"Dalam hal memerangi pendanaan terorisme, berkembangnya teknologi berarti kita akan melihat perubahan lebih banyak dalam dekade berikutnya daripada yang telah kita saksikan dalam 40 tahun terakhir," ujar Keenan.

"Sangat penting bahwa Australia bekerja sama dengan mitra internasional untuk memastikan kawasan kita tidak menjadi surga bagi kejahatan siber. Inisiatif ini akan meningkatkan kerja sama siber antar kedua negara untuk membantu melacak hasil kejahatan yang telah diproses dan pendanaan terorisme secara daring," tambahnya.

Indonesia sendiri sudah menjadi salah satu mitra strategis yang paling penting bagi Australia, terutama dalam hal keamanan nasional. Pemerintah Australia tetap berkomitmen untuk melanjutkan kemitraan yang erat dan efektif.

Pemerintah Australia telah menginvestasikan USD 1,3 miliar untuk mendukung upaya memerangi terorisme di negaranya, termasuk USD 20 juta untuk AUSTRAC untuk mendeteksi dan mengganggu pembiayaan teror sejak Agustus 2014.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung
Anggota DPR Apresiasi Keberanian Kejaksaan Usut Korupsi Tambang, Minta Jangan Tanggung-Tanggung

Dalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Tinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman

Baca Selengkapnya
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024
PPATK Ungkap Transaksi Mencurigakan Triliunan Rupiah Jelang Pemilu 2024

Angka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia
Jokowi: Negara Lain Tidak Ada Bantuan Pangan Beras Seperti Indonesia

Nantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya