Asap makin pekat, pemerintah Thailand panggil Dubes RI
Merdeka.com - Pemerintah Thailand, diwakili Wakil Menteri Luar Negeri Vitavas Srivihok, secara resmi mengundang Duta Besar Repulik Indonesia Lutfi Rauf bertemu di Ibu Kota Bangkok kemarin (8/10) membahas kabut asap. Di wilayah selatan Thailand, misalnya Phuket, Songkhla, dan Satun, asap semakin pekat sejak pekan lalu. Padahal Phuket adalah wilayah wisata utama Negeri Gajah Putih.
Srivihok menyampaikan pada Rauf tawaran bantuan pemerintah Thailand kepada Indonesia untuk mengatasi asap dari kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. "Dubes Indonesia menyampaikan pada saya bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan langkah tegas terhadap para pelaku pembakaran lahan," kata Srivihok, seperti dilansir Bangkok Post, Jumat (9/10).
Pemimpin junta militer Thailand, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, menyesalkan makin parahnya kiriman asap dari hutan-hutan Indonesia. Thailand pernah mengalami hal serupa, tapi tak pernah separah tahun ini. Banyak pesawat dari dan menuju Phuket mengalami keterlambatan, menyebabkan keluhan wisatawan asing.
"Tahun ini adalah kondisi yang terburuk. Sumber masalahnya bukan berasal dari kami, namun berdampak pada kami," kata Prayuth.
Kepada Thailand, Dubes Rauf menyatakan permintaan maaf akibat kiriman asap tersebut. Namun dia mengatakan Indonesia telah berusaha keras memadamkan api. Data yang dia pegang, ada 184 titik api di Sumatera-Kalimantan, dipicu oleh 223 individu maupun perusahaan, serta 78 orang telah ditangkap.
"Lepas dari itu, tawaran bantuan dari Thailand akan saya teruskan ke Jakarta," kata Rauf.
Dubes Rauf mengingatkan, bila memang bantuan itu akan diberikan, sebaiknya yang sesuai kebutuhan tim pemadam di bawah koordinasi BNPB. Saat ini, yang mendesak adalah sokongan pesawat bisa mengangkut 25 ton air untuk memadamkan minimal 1,6 hektar lahan gambut.
Dalam jumpa pers kemarin, juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mempersilakan setiap negara di kawasan mengirim bantuan untuk memadamkan api. Ini sudah sesuai dengan kesepakatan penanganan bencana asap lintas negara ASEAN tahun lalu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaAlasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada banyak tempat wisata Thailand yang menawarkan panorama keindahan alam yang memesona. Bahkan keindahan bangunannya pun dapat memukau mata.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaRibuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti di Pantai Parangtritis berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan
Baca SelengkapnyaPemkab Paser Fokus Kembangkan Wisata Air Terjun Lempesu
Baca Selengkapnya