AS jatuhkan sanksi jenderal Myanmar terkait pembantaian Rohingya
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap 13 orang diduga menjadi dalang pelanggaran hak asasi manusia dan koruptor di sejumlah negara. Salah satu mendapat sanksi adalah perwira angkatan bersenjata Myanmar, Jenderal Maung Maung Soe, dianggap bertanggung jawab atas kekerasan dan persekusi terhadap etnis minoritas Rohingya.
Dilansir dari laman Reuters, Jumat (22/12), pada 22 November lalu pemerintah Amerika Serikat menyatakan kalau operasi militer Myanmar di Negara Bagian Rakhine adalah pembersihan etnis terhadap orang-orang Rohingya. Jenderal Maung Maung Soe memimpin operasi itu, mengakibatkan 650 ribu orang Rohingya mengungsi ke wilayah perbatasan Bangladesh.
"Pemerintah AS mengambil keputusan itu setelah memeriksa sejumlah bukti terkait kegiatan Maung Maung Soe. Yaitu antara lain eksekusi di tempat, pelecehan seksual dan penangkapan tanpa dasar hukum, serta pembakaran terhadap perkampungan orang-orang Rohingya," demikian pernyataan disampaikan oleh Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
November lalu Angkatan Darat Myanmar menyangkal seluruh tuduhan tentang persekusi dan pembantaian terhadap etnis Rohingya. Mereka juga memutasi Jenderal Maung Maung Soe ke bagian lain tanpa alasan jelas. Posisinya kini diisi oleh Brigjen Soe Tint Naing.
Pemerintah Amerika Serikat menyatakan menjatuhkan sanksi kepada Maung Maung Soe berdasarkan Undang-Undang Magnitsky, atau biasa disebut Global Magnitsky. Mereka bisa membekukan aset berada di wilayah hukum AS, melarang individu hingga kelompok usaha menjalin hubungan bisnis, serta mencegah mereka menggunakan fasilitas keuangan di dunia.
Hingga berita ini ditulis, pemerintah Myanmar belum memberikan tanggapan soal sanksi itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa
Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bakal Siapkan Tempat untuk Pengungsi Rohingya
Anies Baswedan menaruh perhatian kepada para pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaJokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang
Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca SelengkapnyaMayat Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Mayat tersebut ditemukan mengapung pada jarak 12 mil laut dari bibir pantai Calang.
Baca SelengkapnyaTiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca SelengkapnyaBadan PBB: Kemungkinan Banyak Pengungsi Rohingya Tewas akibat Kapal Terbalik di Laut Aceh Barat
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca Selengkapnya6 Mayat Perempuan Pengungsi Rohingya Ditemukan Mengapung di Laut Aceh Jaya
Badan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca Selengkapnya