CEK FAKTA: Tidak Benar Polisi Keluarkan Tembakan Saat Bubarkan Massa di Solo
Merdeka.com - Sebuah video polisi membubarkan massa dengan tembakan beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 52 detik ini terlihat sejumlah polisi yang sedang membubarkan massa, yang disebut-sebut sedang mengadakan aksi bela Palestina. Terlihat pula anak kecil yang menutup telinganya.
Facebook"Polisi, polisi, ada anak kecil ini lho. Polisi menakut-nakuti anak kecil, padahal rumahe di sana. Rumahe di sana ini," kata seseorang dalam video. Terdengar pula suara mirip tembakan yang bersautan.
Penelusuran
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi polisi keluarkan tembakan untuk membubarkan massa adalah hoaks. Dalam artikel kompas.com berjudul "[HOAKS] Polisi Gunakan Tembakan Saat Bubarkan Aksi Bela Palestina" pada 23 Mei 2021, dijelaskan bahwa tidak ada penembakan pembubaran massa.
Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Kombespol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan bahwa tidak benar jika disebutkan ada tembakan dalam pembubaran kerumunan dalam aksi bela Palestina di Solo.
"Tidak ada tembakan dalam pembubaran kerumunan kemarin," katanya pada Kompas.com, Minggu (23/5/2021).
Ade juga memastikan tidak ada tembakan ke atas dan proses pembubaran aksi sudah sesuai teknis operasional.
"Itu sudah teknis operasional. Intinya tidak ada penembakan dalam pembubaran kerumunan melanggar prokes kemarin. Mau tembakan ke atas dan seterusnya, semuanya tidak ada tembakan," tegasnya.
Kemudian dalam artikel solopos.com, dijelaskan bahwa suara letusan itu bukan dari suara tembakan. Menurut wartawan yang berada di lokasi, suara tersebut adalah suara petugas kepolisian saat memukul tameng atau shield yang mereka bawa.
Alasan polisi membubarkan massa bela Palestina di Solo, dijelaskan dalam artikel merdeka.com berjudul "Timbulkan Kerumunan, Demo Bela Palestina di Solo Dibubarkan Polisi" pada 21 Mei 2021.
Demonstrasi Bela Palestina yang berlangsung di Bundaran Gladag, Solo, Jumat (21/5), akhirnya dibubarkan polisi. Langkah itu dilakukan karena peserta aksi terus berdatangan sehingga menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, awalnya koordinator aksi melaporkan jumlah peserta hanya 80 orang. Namun kenyataannya yang hadir sekitar 600 orang. Kerumunan massa tidak bisa dihindarkan.
Selain karena melanggar protokol kesehatan, polisi membubarkan massa karena melanggar tujuan awal dari aksi yakni solidaritas terhadap Palestina. Dalam orasi mereka sudah mengarah menyerang ke pribadi seseorang dan menguasai lalu lintas.
Kemudian Selain itu, massa juga memenuhi Jalan Slamet Riyadi pada akhir aksi. Tindakan itu mengganggu arus lalu lintas, baik dari arah barat maupun timur menuju ke Balai Kota.
Kesimpulan
Informasi polisi keluarkan tembakan untuk membubarkan massa aksi bela Palestina di Solo, Jawa Tengah adalah tidak benar. Pihak kepolisian menjelaskan tidak ada penembakan dan pembubaran sudah sesuai teknis operasional.
Kemudian alasan polisi membubarkan massa, karena massa tidak taat protokol kesehatan, jumlah massa yang tidak sesuai dengan yang dilaporkan dan mengganggu ketertiban umum.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaMereka sempat meledek massa kontra dengan pemilu yang didominasi dengan orangtua lantaran hanya duduk saja tanpa ada melakukan orasi.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi berharap persidangan MK bisa menjadi khidmat tidak diganggu suara dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnya