Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar Mata Pelajaran Sejarah akan Dihapus dari Kurikulum

CEK FAKTA: Tidak Benar Mata Pelajaran Sejarah akan Dihapus dari Kurikulum upacara hari kesaktian pancasila. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Viral di media sosial yang menyebutkan bahwa mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurikulum.

Salah satunya akun Facebook Diana Damai P yang mengunggah klaim mata pelajarah sejarah akan dihapus. Berikut narasinya:

"Pelajaran sejarah mau dihapus oleh mas menteri .. apa gak inget ada semboyan "bangsa yg besar tidak pernah lupa sejarahnya .."Mungkin dia lupa .."

tidak benar mata pelajaran sejarah akan dihapus©Facebook

Penelusuran

Terkait isu mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurikulum. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah membantah isu tersebut.

Dilansir dari merdeka.com berjudul "Mendikbud Nadiem Makarim Tegaskan Tak Hapus Mata Pelajaran Sejarah" Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan, isu penghapusan mata pelajaran Sejarah tidak benar. Dia terkejut karena isu tersebut telah menyebar dengan cepat.

Isu penghapusan mata pelajaran sejarah muncul setelah beredar draf dengan judul "Sosialisasi Penyederhanaan Kurikulum dan Asesmen Nasional". Dalam draf yang bertuliskan rahasia itu menjelaskan tentang ketidakwajiban pelajar di tingkat SMA/sederajat untuk mengambil mata pelajaran Sejarah.

Draf bertanggal 25 Agustus 2020 itu berlogo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam draf itu, pelajar pada jenjang kelas 10 SMA/sederajat pelajaran sejarah dileburkan bersama pelajaran IPS. Begitupun dengan rumpun eksakta seperti Fisika, Kimia, dan Biologi dileburkan jadi pelajaran IPA.

Pelajaran IPA dan IPS masing-masing mengambil jam pelajaran hingga 144 jam per tahun.

Sementara itu, untuk jenjang kelas 11 dan 12 SMA/sederajat mata pelajaran sejarah menjadi mata pelajaran pilihan, bukan wajib. Bersama dengan mata pelajaran rumpun IPS lainnya, seperti Sosiologi, Ekonomi, Antropologi, dan Geografi. Bersama dengan itu, rumpun eksakta atau IPA juga menjadi pilihan, seperti pelajaran Biologi, Kimia, Fisika dan lainnya.

Melalui sebuah video di akun media sosialnya, Menteri Nadiem mengklarifikasi mengenai isu tersebut. Video itu unggah di akun instagramnya @nadiemmakarim, Minggu (20/9).

"Saya Mendikbud, Nadiem Makarim, saya ingin mengklarifikasi beberapa hal karena saya terkejut betapa informasi tidak benar soal matpel (mata pelajaran) sejarah. Saya mau mengucapkan sekali lagi bahwa tidak ada sama sekali regulasi penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional," ujar Nadiem dalam video berdurasi 2 menit 41 detik di akun instagramnya itu.

Nadiem tidak menepis kabar adanya pengkajian untuk penyederhanaan kurikulum. Namun, tidak ada penghapusan mata pelajaran sejarah. Selain itu, penyederhanaan kurikulum tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Perlu diuji coba dulu ke beberapa sekolah dan tidak dilakukan secara nasional.

"Isu ini keluar karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Kami punya banyak, puluhan versi yang berbeda yang sedang melalui FGD, dan uji publik. Semua belum tentu permutasi tersebut menjadi final. Inilah namanya pengkajian yang benar di mana berbagai opsi diperdebatkan secara terbuka," tambahnya.

Nadiem merasa, isu tersebut telah menyudutkan dirinya sebagai menteri yang antikebangsaan. Komitmennya terhadap terhadap sejarah bangsa ini dipertanyakan. Padahal, kata Nadiem, dia memiliki misi untuk memajukan pelajaran sejarah. Agar menjadi pelajaran yang diminati anak-anak Indonesia.

"Yang mengejutkan adalah, komitmen saya terhadap sejarah kebangsaan dipertanyakan. padahal misi saya adalah untuk memajukan pendidikan sejarah, dan kembali relevan dan menarik bagi anak-anak," ujar Nadiem.

Bukan hanya itu, Nadiem bahkan mengatakan bahwa di dalam dirinya mengalir darah pejuang kemerdekaan yang berasal dari sang kakek. Dia juga menyebut, orangtuanya turut berjuang untuk kebaikan negara ini.

"Kakek saya adalah salah satu tokoh perjuangan dalam kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Ayah (Nono Anwar Makarim), dan ibu (Atika Algadrie) saya aktivis nasional membela hak asasi rakyat Indonesia dan berjuang melawan korupsi. Anak saya tidak akan tahu bagaimana melangkah ke masa depan tanpa mengetahui dari mana mereka datang," sambungnya.

Kesimpulan

Isu mata pelajaran sejarah akan dihapus dari kurikulum nasional tidak benar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan, tidak ada sama sekali regulasi penghapusan mata pelajaran sejarah di kurikulum nasional.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemendikbudristek Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus dari Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek Tegaskan Pramuka Tidak Dihapus dari Kurikulum Merdeka

Dia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.

Baca Selengkapnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya
Kurikulum Merdeka adalah Kurikulum Baru di Indonesia, Ketahui Sistemnya

Kurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa Cagar Budaya sudah dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional
Perludem Serahkan Revisi Angka Ambang Batas Parlemen ke Pembentuk UU: Harus Ada Hitungan Rasional

Dengan adanya revisi, diharapkan suara rakyat tidak terbuang sia-sia.

Baca Selengkapnya
35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur
35 Pantun Pembukaan Ceramah Lucu, Bisa Bikin Jemaah Terhibur

Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pembukaan ceramah lucu yang bisa bikin jemaah terhibur.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan

Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.

Baca Selengkapnya
Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan
Mengenang Chatib Sulaiman, Tokoh Perjuangan Kemerdekaan yang Namanya Bak Terlupakan

Tokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama

Baca Selengkapnya
29 Maret Memperingati Hari Filateli Nasional, Kenali Asal Usulnya
29 Maret Memperingati Hari Filateli Nasional, Kenali Asal Usulnya

Hari Filateli Nasional, sebuah peringatan yang menghargai seni dan sejarah dari prangko dan filateli.

Baca Selengkapnya