CEK FAKTA: Fakta Sebenarnya Terkait Ajakan Berhenti Unggah Berita Covid-19
Merdeka.com - Viral di media sosial poster berisi ajakan kepada masyarakat untuk berhenti mengunggah berita seputar Covid-19.
Poster-poster tersebut berisi narasi yang sebagian besar sama, kurang lebih sebagai berikut: "Warga (Kabupaten/Kota) kompak untuk tidak upload berita tentang Covid-19 biar masyarakat tenang dan tenteram,"
Dalam poster dengan pesan kampanye itu antara lain terdapat logo pemerintah daerah Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Suemenep, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lamongan.
Penelusuran
Hasil penelusuran, dilansir dari akun Twitter resmi Pemprov Jawa Timur, @JatimPemprov, pada Rabu (14/7) menyatakan narasi dalam poster yang mencatut logo pemda di Jatim itu adalah hoaks.
Twitter @JatimPemprovKepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jombang Budi Winarno, bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang tidak pernah menyebarkan atau menginstruksikan informasi tersebut. Menurutnya, selama ini masyarakat antusias menunggu update informasi yang berkaitan dengan Covid-19.
Twitter @JatimPemprovSementara itu, Kepala Seksi Sumber Daya Komunikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Lamongan, Heri Putra Wicaksana mengonfirmasi bahwa benar informasi tersebut beredar di media sosial. Namun, pemerintah daerah setempat tidak menginstruksikan hal tersebut. Menurutnya, justru ketika tidak ada update info mengenai Covid-19, masyarakat menunggu dan aktif menanyakan.
Twitter @JatimPemprovSedangkan foto yang mencantumkan logo Pemerintah Kabupaten Gresik, berisikan informasi mengenai masyarakat Gresik kompak untuk tidak upload berita tentang Covid-19, agar masyarakat tenang. Kabag Humas Pemkab Gresik, Reza Pahlevi mengonfirmasi langsung bahwa informasi tersebut tidak benar.
Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini pemerintah terus berusaha transparan dan massif menyampaikan update terkait Covid-19. Tujuannya adalah agar dapat terbentuk kewaspadaan di masyarakat, sehingga dapat menghasilkan perilaku masyarakat yang lebih hati-hati.
Menanggapi beredarnya poster-poster ajakan untuk berhenti mengunggah berita seputar Covid-19, Wiku mengatakan ketakutan berlebih dan berujung sikap abai adalah sesuatu yang cenderung tidak baik.
"Oleh karena itu saat ini tujuan pemerintah terus berusaha transparan dan massif menyampaikan update terkait Covid-19, agar kewaspadaan dapat terbentuk untuk menghasilkan perilaku masyarakat yang hati-hati," kata Wiku.
Wiku mengatakan, informasi seputar Covid-19 tidak masalah disebarkan, selama informasi itu berdasarkan data ilmiah dan sesuai dengan fakta di lapangan. "Terkait dengan informasi Covid-19 yang baik disebarkan, ialah informasi yang berdasarkan data ilmiah dan fakta di lapangan," ujar Wiku.
Sementara itu, psikolog klinis dari Universitas Indonesia (UI) Nael Sumampouw menyampaikan, tindakan mengabaikan segala informasi terkait Covid-19 berdampak pada sikap masa bodoh.
"Jika mengabaikan, bisa berdampak pada tindakan masa bodoh, misalnya terhadap protokol kesehatan. Hal ini malah menjadi indikator masalah kesehatan mental," kata Nael, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya, individu harus tetap memegang kendali diri saat menghadapi eksposur berita-berita seputar Covid-19. Dengan memegang kendali diri, kemungkinan besar individu akan berada dalam kondisi mental yang baik ketika dihadapkan dengan berita-berita semacam itu.
"Jangan sampai berita-berita tersebut mengendalikan diri atau kondisi kesehatan mental tiap orang," ujar Nael.
Selain itu, diperlukan sikap kritis, pilih, dan pilah saat menerima berita terkait Covid-19, yang disesuaikan dengan prinsip kesehatan diri sebagai prioritas, termasuk memberi prioritas pada kondisi kesehatan mental diri.
Kesimpulan
Narasi ajakan untuk tidak mengunggah berita Covid-19 yang mencatut logo pemda di Jatim itu adalah tidak benar atau hoaks. Pemda di Jatim tidak pernah mengeluarkan instruksi seperti itu.
Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah terus berusaha transparan dan massif menyampaikan update terkait Covid-19. Tujuannya agar dapat terbentuk kewaspadaan di masyarakat, sehingga masyarakat bisa lebih berhati-hati.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/14/210000265/ramai-soal-ajakan-tidak-upload-berita-corona-ini-kata-satgas-covid-19?page=allhttps://twitter.com/JatimPemprov
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya