Merdeka.com - Informasi bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa resmi ke-2 di Vietnam beredar di media sosial. Pengunggah informasi juga menyebutkan bahwa bahasa Indonesia sudah sejajar dengan bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang. Beberapa universitas di Vietnam juga membuka program studi Bahasa Indonesia.
Penelusuran
Cek fakta merdeka.com menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, informasi tersebut adalah disinformasi.
Dalam artikel tempo.co berjudul "Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di Vietnam dan Bahasa Wajib Tentara Kamboja" pada 11 Oktober 2021, dijelaskan memang bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa kedua di Vietnam.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat Bahasa Indonesia digunakan dan dipelajari oleh banyak negara. Per Juli 2021 tercatat sudah ada 30 negara yang menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu terdapat 76 lembaga dan 7.638 orang di berbagai negara yang mempelajari Bahasa Indonesia.
Pemerintah Ho Chi Minh City, Vietnam mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi kedua pada Desember 2007. Penggunaan Bahasa Indonesia di Vietnam sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis, dan Jepang di negeri itu.
Kemudian dalam artikel kompas.com berjudul "[HOAKS] Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Resmi Kedua di Vietnam" pada 13 Oktober 2021, dijelaskan maksud dari bahasa resmi kedia di Vietnam, yakni bahasa yang diprioritaskan.
Klaim bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi kedua di Vietnam diduga berasal dari pernyataan Konsulat Jenderal RI di Ho Chi Minh City pada 2009.
"Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan," kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad.
Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi menjelaskan bahwa makna bahasa Indonesia "diprioritaskan" bukan berarti bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di Vietnam maupun di Ho Chi Minh City.
"Di Vietnam itu hanya mengatakan bahasa mereka adalah bahasa Vietnam. Jadi bahasa-bahasa yang lain itu maksudnya diprioritaskan itu, banyak digunakan namun bukan bahasa resmi," terang dia.
Denny menambahkan, saat ini ada sejumlah siswa dan mahasiswa Vietnam yang mengambil program bahasa Indonesia.
Pada 2019, ada 367 orang. Kemudian, pada 2020, terdapat 328 orang yang tengah mempelajari bahasa Indonesia.
Kesimpulan
Informasi bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa kedua di Vietnam adalah disinformasi. Maksud dari bahasa resmi, yakni bahasa yang diprioritaskan. Masyarakat Vietnam tetap menggunakan bahasa Vietnam seperti biasa.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
[lia]CEK FAKTA: Tidak Benar Narasi PM Singapura Disambut Joe Biden, Sedangkan Jokowi Tidak
Sekitar 23 Menit yang laluCek Fakta: Tidak Benar 212 Mart Jadi Sponsor Formula E
Sekitar 1 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Tenda Ambruk Saat Pesta Pernikahan Sebabkan 25 Orang Meninggal
Sekitar 6 Hari yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Video Meteor Jatuh di Tanjung Bumi Bangkalan
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Ada Dua Batu Karang Berbentuk Wajah Manusia di California
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Foto Rombongan Pemotor Pakai Baju 'Haram Dukung Anies Baswedan'
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Telkom Beri Subsidi Biaya Komunikasi Senilai Rp2 Juta
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Syarat Anak Masuk SD Minimal Berusia 6,5 Tahun? Simak Faktanya
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Ini Potret Suasana Lebaran 2022 di Indonesia
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Ma'ruf Amin Salat Jenazah Pakai Rukuk dan Sujud
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Akun Twitter Bill Gates Telah Ditangguhkan
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Foto NASA Buktikan Bulan Pernah Terbelah Dua? Simak Faktanya
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Video Perahu Dihantam Ombak Bukan di Pantai Pangandaran
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Waspada Penipuan Akun WhatsApp Palsu Mengatasnamakan JNE
Sekitar 1 Minggu yang laluLarangan Ekspor Minyak Goreng Dicabut Karena Pasokan & Harga Sudah Stabil
Sekitar 1 Jam yang laluJokowi Buka Lagi Ekspor Minyak Sawit, DPR Nilai Moratorium Merugikan Petani Kecil
Sekitar 14 Jam yang laluSoal Pencabutan Ekspor CPO, Pemerintah Dinilai Gagal Kendalikan Harga Minyak Goreng
Sekitar 17 Jam yang laluPresiden Jokowi Buka Keran Ekspor Minyak Goreng
Sekitar 17 Jam yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 1 Hari yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 1 Minggu yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 1 Minggu yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 1 Jam yang laluSri Mulyani: Tiap Negara Punya Strategi Hadapi Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Sekitar 18 Jam yang laluIni Tentara Rusia Pertama yang Disidang Terkait Kejahatan Perang di Ukraina
Sekitar 19 Jam yang laluRatusan Pejuang Ukraina Menyerah usai Dikepung Rusia di Pabrik Baja Azovstal
Sekitar 2 Hari yang laluKetua DPR: Harkitnas 2022 jadi Momentum Bangkit dari Covid-19
Sekitar 2 Jam yang laluHari Kebangkitan Bangsa, Wamenkes Ajak Bangkit Bersama dari Pandemi Covid-19
Sekitar 2 Jam yang laluUpdate Kasus Covid-19 di Indonesia 19 Mei 2022
Sekitar 20 Jam yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 18 Jam yang laluSurvei SMRC: 47 Persen Warga Memenuhi Persyaratan Mudik 2022
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami