Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-Gara Ini, Awkarin Mengaku Tak Lagi Mengidolakan Ketua BEM UGM

Gara-Gara Ini, Awkarin Mengaku Tak Lagi Mengidolakan Ketua BEM UGM awkarin. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Karin Novilda atau yang populer dengan nama Awkarin kembali mencuri menjadi perbincangan. Hal ini gara-gara cuitannya di twitter yeng membahas soal Ketua BEM UGM, M Atiatul Muqtadir atau yang lebih akrab disapa Fathur.

Awkarin sebelumnya mengungkapkan jika dirinya mengidolakan Fathur karena lantang menyuarakan soal penolakan RUU KUHP. Namun hal itu dia tarik kembali lantaran Fathur menegaskan jika dirinya anti LGBT. Sementara Awarin dikenal cukup vokal membela hak LGBT.

Fathur Menentang LGBT

Awalnya, ada yang mengunggah tangkapan layar (screenshoot) foto Fathur di instagram yang sedang membaca koran yang isinya tentang berita LGBT. Dalam keterangannya Fathur menulis tentang sikapnya menentang LGBT.

"LSM atau lembaga apapun yang mengatasnamakan HAM untuk mendukung perilaku LGBT harus bertanggung jawab karena telah 'mengelus-elus kepala sembari menyanyikan nina bobo bagi mereka yang LGBT', membuat mereka lelap dalam kehinaan dan penyimpangan. Alih-alih memberi motivasi dan menyadarkan untuk berubah, kau justru terus mendongengkan pada mereka 'LGBT adalah HAM, dan ini sudah menjadi takdirmu'. Sungguh dzolim, kau biarkan mereka menari di atas murka Tuhan," tulis Fathur.

Awarin: Aku Mundur Deh

Awkarin pun menuliskan komentarnya terkait foto tersebut. Wanita yang dikenal sebagai selebgram ini mengaku tak lagi mengidolakan dengan Fathur.

"Mas Fathur 3 aku mundur deh hehe L," tulisnya.

Awkarin Sempat Mengidolakan Fathur

Awkarin, ternyata mengidolakan Fathur. Fathur merupakan salah satu penggerak demo mahasiswa yang menentang RUU KUHP. Dalam salah satu unggahannya di instagram story, dia mengunggah foto Fathur. Tanpa malu dia menyatakan kekagumannya dengan sosok Fathur.

"Hhh jatuh cinta sm mas fathur...," tulis Awkarin.

Reaksi Warganet

Cuitan Awkarin ini langsung mendapat beragam komentar. Sebagian ada yang mendukung Awkarin, namun sebagian besar menentangnya dan menegaskan bahwa LGBT merupakan sebuah bentuk penyimpangan.

"Iyaaa, kan LGBT termasuk zina, kan katanya 45 rumah ke dpn blkng kiri kanan bakal kena batunya. Gituuu, apalagi kalo orang" sekitarnya gak ngingetin/negur mereka, karena ketika kita melihat kedzaliman, kita gak boleh diam aja. Bantu mereka ke jalan yg lurus," tulis @hundredtaey.

"Gaada yg salah kok dr mas Fathur, bagi seorang aktivis yg agamis seperti beliau, apa yg dituliskannya sdh sesuai dengan nilai dan norma agama. Gak melenceng atau menyimpang. Juga tidak menghakimi. Kurang lebih saya sependapat sm mas fathur," tulis @sayyidahkhoir.

"Bener, malah w makin jatuh cinta dgn ketaatan dia sbg seorang muslim dan menjungjung tinggi nilai2 dan norma2 agama islam. I'm really in love with his mind :')" tulis @khumairahnatsir.

"Hehe Karin kan dukung LGBT, gue pun pribadi juga karena itu hak pribadi setiap orang. Nggak usah ngomongin masalah dosa, urus aja dulu dosa masing masing," tulis @yoongmino.

Awkarin Terlibat dalam Demo Mahasiswa

Awkarin merupakan satu artis yang ikut aktif berkontribusi dalam demo mahasiswa. Ia membagikan ribuan nasi kotak kepada mahasiswa.

Aksi ini langsung menjadi perbincangan publik di dunia maya. Awkarin pun bahkan menolak aksinya diliput media.

(mdk/end)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengamat Politik Unair Nilai Gibran Tidak Beretika dan Gagal Memahami Persoalan

Pengamat Politik Unair Nilai Gibran Tidak Beretika dan Gagal Memahami Persoalan

Penampilan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan dari pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM

Beredar Surat Larangan LGBT, Begini Penjelasan Fakultas Teknik UGM

Ada dua poin yang disampaikan dalam surat edaran larangan LGBT di FT UGM ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu

Cak Imin Tegaskan Koalisi Pendukung AMIN Solid Siap Mengajukan Hak Angket Kecurangan Pemilu

Cak Imin tak menjawab kapan hak angket bakal diusulkan secara resmi.

Baca Selengkapnya
Tim AMIN Siap Gugat Hasil Pilpres ke MK: Saksi Penting akan Hadir Namun Rahasia

Tim AMIN Siap Gugat Hasil Pilpres ke MK: Saksi Penting akan Hadir Namun Rahasia

Ari menyebut pertemuan dengan capres-cawapres 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar rutin dilakukan.

Baca Selengkapnya
Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya

Beredar Ketua BEM UGM Gielbran Dikeluarkan Usai Sebut Jokowi Alumni Memalukan, Cek Faktanya

Di media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji

Kejaksaan Mengabulkan Penangguhan Penahanan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji

Mahfuddin menjelaskan, Indra tetap dikenakan wajib lapor secara berkala kepada pihak Kejaksaan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim

Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim

Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).

Baca Selengkapnya