30 Tahun Aming Berkarya: Awali 2025 dengan Musikal Sinematik City of Love, Ingin Jadi Seniman Sejati
Aming merayakan tiga dekade berkarier di dunia seni Indonesia dengan berperan dalam musikal sinematik "City of Love" yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Aming akan tampil dalam musikal sinematik City of Love yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Acara ini akan berlangsung di Jakarta International Convention Center (JICC) pada tanggal 14 hingga 16 Februari 2025.
City of Love merupakan inisiatif dari Warisan Budaya Indonesia (WBI) Foundation. Aming merasa sangat senang saat diundang oleh Ketua Umum WBI Foundation, Yanti Airlangga, untuk terlibat dalam proyek ini pada bulan Oktober 2024. Dia menjelaskan, "(Saya diajak) tahun lalu, Oktober. Prosesnya dari November. Latihannya dari November, Desember, Januari 2025. Mulai intensif sejak Januari," dalam wawancara eksklusif dengan Showbiz Liputan6.com di Senayan, Jakarta, pekan lalu.
Aming menambahkan bahwa salah satu daya tarik utama dari City of Love adalah adanya ensambel pemain yang berasal dari berbagai generasi, yang memiliki kemampuan akting yang sangat baik. Di antara para pemain terdapat nama-nama seperti Niniek L. Karim, Widyawati, Marini, Lukman Sardi, Marcell Siahaan, Andien, Devano Danendra, dan Maisha Kanna. Dengan pengalaman karier yang dimulai sejak tahun 1995, tahun ini menandai tiga dekade perjalanan Aming di dunia seni. Mantan bintang Extravaganza ini merayakan 30 tahun berkarya dengan mengikuti City of Love, yang menawarkan formula baru dalam sinema dan musikal. Berikut adalah penuturan dari Aming.
Konfigurasi Pemain Lintas Generasi

Konfigurasi pemain lintas generasi serta kombinasi antara sinema dan pertunjukan musikal menjadi dua faktor utama yang mendorong Aming untuk berpartisipasi dalam City of Love.
Selain itu, ada satu alasan penting lainnya yang tidak bisa diabaikan, yaitu para penggiat yang bekerja di balik layar. Agus Noor, yang merupakan sosok senior dalam dunia teater Indonesia, jelas bukan nama yang asing. Sementara itu, Tohpati, yang telah berkarya di dunia musik selama lebih dari tiga dekade, juga menjadi daya tarik tersendiri. Ditambah lagi, ada Hanung Bramantyo yang menjabat sebagai sutradara.
"Ada banyak nama besar di belakang yang menggarap pertunjukan ini, siapa yang enggak mau mendengar ada Hanung Bramantyo dan Tohpati. Begitu Bu Yanti Airlangga menawari, saya jawab ya. Beliau salah satu sosok yang konsisten melestarikan seni budaya," ujarnya.
Aming pernah bekerja di bawah arahan Hanung Bramantyo dalam film Doa Yang Mengancam. Selain itu, mereka juga pernah berkolaborasi dalam film Get Married dan Get Married 2, yang berhasil menarik lebih dari sejuta penonton. Bagi Aming, reuni dengan Hanung Bramantyo adalah suatu kebanggaan tersendiri.
"Main film dan musikal mediumnya saja yang berbeda. Sebagai produk kreatif, esensinya sama. Implementasi dan teknisnya agak berbeda," ungkap Aming. "Saya berperan istilahnya sebagai yang membuka showcase dan pertunjukkan," imbuhnya.
Dua Dekade

Pertunjukan musikal sudah menjadi bagian dari pengalaman Aming. Aktor yang lahir pada 7 November 1980 ini telah terlibat dalam berbagai pementasan selama bertahun-tahun.
Sebagai contoh, dua dekade yang lalu, ia berkolaborasi dengan maestro Guruh Soekarnoputra dalam sandiwara musikal berjudul Mahadaya Cinta. Judul tersebut terinspirasi dari lagu "Mahadaya Cinta" yang dinyanyikan oleh Krisdayanti, yang terdapat dalam album Cahaya yang dirilis oleh Warner Music pada tahun 2004. Saat ini, dalam pementasan City of Love, Aming berusaha untuk mengingat kembali segala persiapan yang diperlukan saat tampil di atas panggung.
Aming mengungkapkan, "Bagian tersulitnya, bermain dalam ensambel harus bersinergi dengan para pemain lain. Yang juga sulit, menyelaraskan gerakan atau koreografi, akting, dan nyanyi. Butuh waktu dari pengenalan karakter, reading, blocking, mematangkan adegan, dan lagu." Proses reading dan pendalaman karakter memerlukan waktu sekitar 3,5 bulan. Selama periode tersebut, ia harus beradaptasi dengan cara berbicara yang lebih lantang dan melakukan gerakan yang lebih lebar di atas panggung. Latihan vokalnya dibimbing oleh Ubiet.
Aming juga menambahkan bahwa ia tidak menerima instruksi khusus dari sutradara Hanung Bramantyo maupun Yanti Airlangga mengenai karakter yang ia perankan. "Kalau mereka mah percaya deh sama Aming ha ha ha. Enggak apa-apa lebih eksploratif saja," ujarnya sambil tertawa. Hal ini menunjukkan bahwa Aming merasa bebas untuk mengeksplorasi karakternya tanpa batasan yang ketat, yang memberikan ruang bagi kreativitasnya dalam pementasan.
Aming Telah Berkarya Selama 30 tahun

Pekan ini, Aming bersama para bintang dari City of Love menjalani latihan intensif dengan mengenakan kostum lengkap, set panggung, dan musik di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Semangat mereka terlihat jelas saat mengenakan kostum, termasuk wig yang menambah keseruan suasana. Momen ini mengingatkan Aming pada awal kariernya yang penuh liku.
"Dari tahun 1995. Berarti sudah 30 tahun berkarya. Arah karier saya tak melupakan akar sebagai komedian. Saya bilang ke manajemen: Beri gue satu alasan berakting lagi setelah tiga dekade," ungkap Aming.
Setelah menerima tawaran untuk membintangi musikal City of Love, Aming merenungkan perjalanan kariernya yang telah melintasi berbagai cabang seni, mulai dari sketsa komedi, film, FTV, sinetron, web series, hingga model videoklip. Kini, setelah tiga dekade berkarya, Aming tidak lagi mencari validasi dari orang lain. Ia hanya ingin diakui sebagai seniman sejati.
"Saya ingin dikenal sebagai seniman. Titik. Orang bilang Aming kadang ada kadang enggak, tapi tiap tahun ada terus karyanya. Selalu 'ganggu' pencinta seni dengan karya," katanya dengan tegas.
Akhirnya, Aming melangkah ke fase baru dalam kariernya dengan City of Love. Ia mengajak para pencinta seni untuk memberikan apresiasi pada pergelaran musikal yang merupakan hasil karya anak negeri yang terus berinovasi. Musikal ini menggabungkan elemen film dan pertunjukan, sehingga menarik untuk disaksikan.
"Bertepatan dengan Hari Kasih Sayang, kita melihat para maestro di dunia kesenian memperlihatkan elemen akting dan menyanyi. Dengan tampilan visual menawan. Sayang banget kalau enggak menonton," janji Aming kepada penonton.