Menkeu Sri Mulyani Soal Redenominasi Rupiah: Belum Ada Pembahasan Lanjutan
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pemerintah belum berencana melakukan redenominasi Rupiah. Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.
"Kita belum membahasnya dengan Bank Indonesia (BI) maupun dengan kabinet atau bapak presiden," ujar Menteri Sri Mulyani usai Upacara Peringatan Hari Oeang di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (30/10).
Menteri Sri mulyani melanjutkan, Rupiah sudah 73 tahun menjadi mata uang yang sah di Indonesia. Rupiah turut menjadi bukti kemerdekaan Indonesia.
"73 tahun semenjak uang republik Indonesia pertama kali diterbitkan ini menandakan suatu masa di mana semuanya melihat perjuangan yang luar biasa mulai dari kita mendeklarasikan kemerdekaan, kedaulatan dengan diterbitkan uang Republik Indonesia," jelasnya.
Tugas Indonesia pada 73 tahun lalu adalah memiliki mata uang sendiri yang diakui dari Sabang sampai Merauke. Kini, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, Indonesia harus mampu menciptakan ekonomi yang lebih baik.
"Pada hari ini tantangan pasti berbeda pada saat 73 tahun lalu kita berjuang untuk mengambil alih uang yang diedarkan oleh bekas penjajah kita Jepang maupun De Javasche Bank yaitu dari Belanda menjadi uang republik Indonesia," jelasnya.
"Hari ini perjuangan kedaulatan kita adalah bagaimana kita bisa menjaga terus menerus perekonomian Indonesia di dalam tekanan dari gejolak global sehingga apa yang disebut sebagai kedaulatan yaitu kemandirian ekonomi Indonesia, ketahanan ekonomi Indonesia bisa terus menerus kita perkuat. Ini adalah PR kita bagaimana keuangan negara bisa," tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo angkat suara soal pelemahan nilai tukar Rupiah yang nyaris menyentuh level Rp14.000 per USD. Hari ini saja, Rupiah dibuka melemah pada level 13.955 per USD.
Menurut Agus, pelemahan nilai tukar Rupiah tak bisa hanya dilihat dari nominalnya, tetapi harus dilihat dari presentasenya.
"Karena presentase kita walaupun ada depresiasi, depresiasi kita itu pasti lebih kecil dibandingkan depresiasi negara lain, misalnya tadi tetangga kita Turki, Brasil ataupun seperti India. Jadi yang menjadi tantangan kita adalah Rupiah belum redenominasi mata uang," kata Agus.
Agus menjelaskan, saat ini USD 1 nilainya sama dengan 5 digit angka Rupiah, sedangkan mata uang lain USD 1 sama dengan 1 digit mata uang negaranya. "Jadi persentase kecil seolah -olah jumlahnya besar," ujarnya.
Agus berharap, Indonesia bisa segera redenominasi Rupiah di mana Rp1.000 menjadi Rp1. Namun dia mengungkapkan, Indonesia baru bisa redenominasi beberapa tahun mendatang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Ingatkan Perjalanan Indonesia Jadi Negara Maju Tidak Mudah, Ini Alasannya
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023
Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTernyata, Peredaran Uang Selama Pemilu 2024 Mencapai Rp67,1 Triliun
Realisasi peredaran uang selama masa Pemilu 2024 hanya mencapai Rp67,14 triliun, atau lebih rendah dari perkiraan BI sebesar Rp68 triliun.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPengamat Yakin Sri Mulyani Tak akan Mundur dari Menkeu, Dampaknya Bisa Besar
Isu mundurnya Sri Mulyani dari Menteri Keuangan dinilai hanya ‘digoreng’ pihak tertentu
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnya