Merdeka.com - Pemerintah menargetkan pemasukan sebesar USD 200 juta atau setara Rp 2,5 triliun dari ajang The Pasific Asia Travel Association Travel Mart (PTM) di Jakarta, September 2016. Pameran itu bakal diikuti oleh sekitar 600 agen pariwisata dari 31 negara dan diperkirakan menarik seribu pengunjung dari 49 negara.

"Akan datang 4500 delegasi, akan terjadi transaksi sekitar 200 ribu pack. Yang satu pack itu seribu dolar, maka akan ada pemasukan USD 200 juta atau 2,5 triliun rupiah," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di kantornya, Jakarta, Selasa (1/9).

Selain devisa, lanjut Arie, pameran pariwisata internasional berongkos Rp 10 miliar itu juga memberikan dampak lain terhadap perekonomian Indonesia.

"Kami akan memperoleh dampak langsung dari pengeluaran peserta selama mengikuti bursa serta media exposure," jelasnya.

Chairman PATA Indonesia ‎Chapter SD Darmono mengusulkan Jakarta sebagai lokasi PTM 2016. Ini demi memperbaiki status kota tersibuk di Tanah Air itu sebagai ibu kota pariwisata.

"Karena ibu kota pariwisata Indonesia itu Jakarta. Tapi memang lebih dikenal dengan Bali. Makanya kami usulkan penyelenggaraan di Jakarta. Meski dengan segala risiko kemacetannya," katanya.

"Kami melakukan propaganda hebat, kalau Indonesia tidak siap menampung mereka ini akan percuma. Masa persiapan setahun ini terlihat masih jauh, tapi sebenarnya ini sudah mepet sekali."