Gambaran Anjloknya Sektor Perdagangan dan Pariwisata Akibat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 telah memporak porandakan kinerja perekonomian negara sub kawasan ASEAN yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, selama 2 tahun, sektor-sektor yang menjadi penopang perekonomian kawasan mengalami kontraksi.
Utamanya pada perdagangan dan pariwisata mengalami kontraksi yang cukup dalam. Pada sektor perdagangan terjadi penurunan dari semula tercatat USD 107,60 miliar, turun menjadi USD 95,30 miliar.
"Selama 2 tahun alami kontraksi terutama di sektor perdagangan dan pariwisata kita lihat perdagangan dari USD 107,60 bilion turun jadi USD 95,30 bilion," kata Airlangga dalam konferensi pers Konferensi Tingkat Tinggi Brunei-Indonesia-Malaysia-the Philippines East ASEAN Growth Area (KTT BIMP-EAGA) ke-14 , Jakarta, Kamis (28/10).
Kunjungan pariwisata juga mengalami penurunan. Semula tercatat 29,7 juta kunjungan, turun drastis menjadi 6,2 juta kunjungan di tiga negara. "Sedangkan tourism yang tadinya 29,7 juta menjadi 6,2 juta," kata dia.
Meski begitu, sektor investasi domestik masih mampu mengalami peningkatan hingga 30 persen. Di sisi lain ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang tahun ini bisa tumbuh 7,1 persen. Sementara di pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara hanya mencapai 3,1 persen.
"Dari segi pertumbuhan ADB perkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang bisa mencapai 7,1 persen dan Asia Tenggara mencapai 3,1 persen di tahun 2021," kata dia.
Airlangga mengatakan pertemuan KTT BIMP-EAGA dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Sejak tahu 1994 sudah ada 94 kerja sama yang telah berkontribusi dalam membangun perekonomian di masing-masing negara anggota melalui peningkatan daya saing, konektivitas, peningkatan nilai perdagangan, investasi dan kunjungan wisata.
Kontraksi 2 Tahun Terakhir
Namun, selama 2 tahun terakhir kerja sama ini mengalami kontraksi karena pandemi Covid-19. Hal ini berakibat pada pencapaian target di tahun 2025 yang telah ditetapkan bersama.
"Cuma kita semua paham sejak tahun 2020 kita semua alami pandemi covdi dan berdampak ke pencapaian target yang ditetapkan tahun 2025," kata Airlangga.
Sebagai informasi KTT BIMP-EAGA merupakan forum yang membentuk kerja sama konkret antar wilayah bagian timur Asia sejak tahun 1994. Kerja sasmas ekonomi hingga ini melibatkan 4 negara dengan 15 provinsi antara lain dari Indonesia Kalimantan, Sulawawesi, Maluku dan Papua. Sementara itu negara lain seluruh wilayah Brunei Mindanau, Malaysia memasukkan sabah, Labuan dan Sarawak, dan Palawan Filipina.
Kerja sama BIMP Eaga mencakup 8 bidang utama yakni pariwisata, perdagangan investasi, ketenagalistrikan, transportasi, ICT, pertanian, lingkungan, kebudayaan dan pendidikan . Kerjasama BIMP Eaga ini merupakan building blok kerja sama ASEAN.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaTransaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaIndustri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaGeliat Pariwisata Sumut Kembali Meningkat, Wisman Terbanyak Berasal dari Wilayah ASEAN
Geliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaIni Tren Baru Wisatawan yang Datang Berlibur ke Yogyakarta
Singgih mengaku telah mengumpulkan para pelaku pariwisata agar memberikan pelayanan terbaik bagi para pengunjung dengan menerapkan harga sesuai standar.
Baca SelengkapnyaDukung Pariwisata, Begini Cara Pemkab Gunungkidul Tingkatkan Infrastruktur
Kondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca SelengkapnyaIni Alasan Pemerintah Batasi Pemudik Berhenti 30 Menit di Rest Area saat Mudik Tahun 2024
Pemerintah memprediksi arus mudik tahun 2024 bakal melonjak hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya