Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Penyebab pekerja Indonesia kurang produktif

4 Penyebab pekerja Indonesia kurang produktif Demo buruh tuntut UMP Rp 3.7 juta. ©2013 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Jumlah sumber daya manusia yang besar, ternyata belum mendorong tingginya produktivitas. Padahal, hanya dalam hitungan bulan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bakal diberlakukan pada awal tahun 2015. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih relatif rendah kalah dibandingkan tiga negara kompetitor utama di ASEAN.

Buruh menilai, rendahnya produktivitas pekerja, komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) tidak rasional untuk saat ini. Dalam 20 tahun terakhir, tidak ada perubahan yang signifikan. Seperti, sebulan buruh hanya dihitung konsumsi beras kualitas rendah 10 kilogram, ikan segar 5 potong, daging 0,75 kilogram dan tidak ada televisi atau pulsa untuk komunikasi.

Menurut Kadin, yang mengambil hasil penelitian USAid dan Bappenas yang mengambil sampel di industri pembuat sepatu yang menyerap banyak tenaga kerja dan berpotensi ekspor, ditemukan bahwa seorang tenaga kerja di Indonesia hanya mampu menghasilkan rata-rata 0,8 pasang sepatu per hari.

Lantas, apa saja yang membuat produktivitas masyarakat atau pekerja produktivitasnya dinilai rendah? Berikut rangkuman merdeka.com.

Gaji kecil

Pemerintah mengakui, sejumlah perusahaan di Indonesia, masih membayar upah atau gaji karyawannya di bawah rata-rata. Bahkan harga yang dibayar di Indonesia masih lebih rendah dari Malaysia, Thailand maupun Singapura.Kondisi rendahnya upah pekerja di Indonesia, menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang. "Struktur skala upah, harus diakui upah di masing-masing negara ASEAN harus dilihat secara komprehensif. Tentu saja kita punya komitmen yang tinggi untuk meningkatkan besaran upah itu sama seperti yang lain," ungkapnya.

Infrastruktur minim

Minimnya akses infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia, bikin produktivitas masyarakat masih kalah dengan penduduk Singapura. Indonesia boleh berbangga diri karena dari sisi konteks teknologi serta keterampilan dalam negeri cukup dipandang oleh negara luar. Tetapi, jika tidak ada pemerataan infrastruktur maka, jutaan masyarakat indonesia menjadi tidak produktif.Sekretaris Jenderal Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona menegaskan, kondisi infrastruktur yang buruk, berimbas pada kualitas produktivitas masyarakat Indonesia. Infrastruktur bagus, hanya ada di sebagian kecil wilayah Indonesia. Sisanya ketinggalan terutama di pulau-pulau terpencil. "Bagaimana meningkatkan kualitas ini sehingga jangan hanya di tempat tertentu," katanya.

Kompetensi lemah

Menteri Perindustrian mengeluhkan, struktur pekerja sektor industri manufaktur Indonesia, didominasi pekerja operator dan produksi, yaitu 87 persen. Adapun tenaga profesional dan kepemimpinan di sektor industri manufaktur hanya sekitar 3,5 persen.Padahal, semakin banyaknya tenaga profesional bisa mendorong produktivitas. Tetapi, Indonesia masih belum dapat memaksimalkan jutaan jiwa penduduknya. Padahal, jumlah penduduk yang kompeten bisa lebih tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara. "Umpamanya yang kompeten itu 10 persen artinya 24 juta penduduk itu jauh lebih banyak dari seluruh penduduk Singapura, Kamboja dan lain-lain," ujar Sekretaris Jenderal Kemenakertrans Abdul Wahab Bangkona.

Tidak ada pelatihan

Pekerja meyakini kenaikan produktivitas tidak semata-mata karena ada kenaikan upah. Perusahaan harus meningkatkan kinerja buruh dengan memberi pelatihan di internal perusahaan atau BLK pemerintah, di mana bagi pengusaha yang memberikan pelatihan kepada buruhnya maka akan dapat insentif pajak.

Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, persoalan rendahnya produktivitas kerja terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) pekerjanya tidak ada training dari pengusaha. Pengusaha menganggap pendidikan atau training adalah cost.

"Padahal pendidikan untuk up grade skill adalah investasi,sekarang pengusaha Indonesia kelabakan karena tiba - tiba Vietnam, Myanmar, Bangladesh, Kamboja, Laos menjadi negara terbuka buat investasi," katanya beberapa waktu lalu.

(mdk/arr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Jokowi Akhirnya Ungkap Tiga Tantangan Besar Ekonomi Indonesia 2024, Ini Detailnya

Tantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya

Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Data BPS: Ekonomi Indonesia Salip AS dan Jepang, Tapi Keok dari China dan India

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.

Baca Selengkapnya
Memahami Kerja Sinyal di Perkeretaapian, Punya Peran Penting

Memahami Kerja Sinyal di Perkeretaapian, Punya Peran Penting

Dalam dunia perkeretaapian, persinyalan menjadi salah satu faktor penting dalam lalu lintas kereta api.

Baca Selengkapnya
Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat

Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat

Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya