Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau<br>

Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Keunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.

Gema takbir senantiasa berkumandang pada malam Idulfitri. Setelah sebulan penuh menunaikan ibadah puasa, umat muslim pun siap merayakan kemenangan yang ditandai dengan malam takbiran.

Cara memeriahkan malam takbiran biasa dilakukan dengan pawai keliling kampung dan terkadang dilombakan dengan berbagai maskot dan pakaian yang berwarna-warni.

Tradisi di malam takbiran ini sering dilakukan oleh umat muslim Indonesia di berbagai daerah dengan tradisinya masing-masing. (Foto: Wikipedia)

Perayaan malam takbiran juga dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, tepatnya di Danau Maninjau. Tradisi tahunan bernama rakik-rakik ini diselenggarakan oleh anak nagari dalam menyambut hari kemenangan.

Keunikan dari tradisi rakik-rakik ini adalah tempat pelaksanaannya yang berlangsung di Danau Maninjau yang ikonik.

Seperti apa pelaksanaan tradisi rakik-rakik ala masyarakat Kabupaten Agam ini? Simak ulasan informasinya yang dirangkum dari beberapa sumber berikut ini.

Tradisi Turun-temurun

Dihimpun dari beberapa sumber, tradisi rakik-rakik ini sudah menjadi warisan turun-temurun masyarakat setempat. Untuk menyemarakkan malam takbiran, tradisi rakik-rakik sudah dipersiapkan dengan matang sejak awal Ramadan.

Proses pembuatannya bangunan untuk rakik-rakik ini dilakukan secara gotong royong oleh pemuda-pemudi setempat. Mereka bekerja sama membentuk sebuah bangunan yang terbuat dari bambu. Bentuknya pun beragam, mulai dari jam gadang, rumah adat Minangkabau, hingga masjid. Rakik-rakik tersebut tampak begitu terang karena ditambahi hiasan lampu berwarna-warni.

Ketika rakik-rakik sudah selesai dibangun, nantinya akan segera dilepaskan ke Danau Maninjau. 

Rakik-Rakik, Tradisi Masyarakat Kabupaten Agam Semarakkan Suasana Malam Takbiran di Danau Maninjau

Suasana pun tampak semakin meriah dengan adanya dentuman meriam yang dibunyikan dari atas rakik-rakik. Tradisi ini secara langsung menjadi salah satu hiburan yang paling ditunggu setiap tahunnya. (ppid.agamkab.go.id)

Faktor Budaya Merantau

Awal mula lahirnya tradisi rakik-Rakik ini masih berkaitan dengan budaya merantau yang sampai sekarang masih mendarah daging di masyarakat Agam. Konsep kekerabatan masyarakat Minangkabau sendiri menganut sistem matrilineal.

Sistem matrilineal ini sangat memihak kepada keluarga besar ibu yang dipimpin oleh mamak atau saudara laki-laki ibu. Hal ini juga berpengaruh terhadap pembagian harta warisan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Hak warisan untuk anak perempuan lebih diutamakan keluarga Minang, faktor inilah yang menyebabkan terjadinya budaya merantau ke luar daerah. Maka tak heran jika banyak dijumpai orang-orang Minang di mana saja.

Didedikasikan Untuk Para Perantau

Mengutip dari beberapa sumber, tradisi rakik-rakik ini menjadi bentuk apresiasi atau didedikasikan untuk para perantau yang sedang kembali ke tanah kelahirannya untuk bertemu dengan sanak saudara.

Idulfitri menjadi momen yang begitu menyenangkan sekaligus sebagai obat rindu para perantau. Selain itu, momen Lebaran menjadi ajang untuk menjalin silaturahmi setiap keluarga.

Suasana semakin meriah dengan adanya tradisi rakik-rakik, biasanya acara ini digelar oleh kelima Jorong yang ada di Nagari Maninjau, yaitu Jorong Gasang, Jorong Pasang Maninjau, Jorong Kubu Baru, Jorong Bancah, dan Jorong Kukuban.

Waktu pelaksanaan dari tradisi Rakik-Rakik ini dimulai dari pukul 21.00 sampai pukul 01.00 WIB.

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci

Salah satu tarian tradisional asli masyarakat Suku Kerinci dari daerah Hamparan Rawang ini selalu menghadirkan penampilan yang membuat decak kagum.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak
Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak

Martarsik merupakan salah satu ritual tradisional yang diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat Batak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera
Uniknya Cara Warga Cirebon Sambut Malam Takbiran, Arak Patung Raksasa Berhiaskan Lampu dan Bendera

Tradisi ini menarik, karena karakter yang diarak merupakan hewan raksasa dan diiringi lampion serta obor bersama gema takbir

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Mencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut

Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat
Melihat Tradisi Mamanukan Khas Pantura Jawa Barat, Hadirkan Patung Burung Besar untuk Kendaraan Anak yang Disunat

Mamanukan akan dinanti oleh masyarakat di sepanjang wilayah pantura Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir
Menelusuri Sarkofagus Tomok, Peninggalan Megalitik di Makam Raja Sidabutar Samosir

Orang Batak Toba percaya bahwa terdapat tradisi Megalitik yang masih berkaitan dengan roh leluhur.

Baca Selengkapnya