Mencicipi Batra, Makanan Ekstrem Khas Masyarakat Mentawai
Hingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.
Hingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.
Batra merupakan makanan khas Mentawai berupa ulat sagu yang diambil dari batang pohon sagu yang sudah membusuk.
Ulat sagu memiliki tubuh yang gendut, berwarna krem dan hitam di bagian kepalanya. Memang hewan yang satu ini terlihat menjijikkan. Namun, bagi masyarakat Mentawai, ulat ini bisa diolah menjadi makanan yang lezat.
Biasanya, masyarakat akan memburu ulat sagu sebanyak mungkin untuk dibawa pulang dan diolah menjadi makanan yang lezat bagi mereka.
Penasaran dengan kuliner ekstrem dari Mentawai ini? Simak rangkumannya yang dihimpun merdeka.com berikut.
Untuk mendapatkan ulat sagu yang nantinya akan disantap, masyarakat Mentawai akan menebang pohon sagu lalu sengaja dibiarkan hingga membusuk. Pohon sagu yang membusuk ini akan menjadi habitat ulat sagu.
Setelah mendapatkan ulat sagu cukup banyak, masyarakat Mentawai akan mengolah batra dalam sajian yang khas.
Biasanya mereka langsung mencuci batra hingga bersih lalu dimasak sesuai selera. Ada yang mengolahnya dengan menggunakan kecap dan ditaburi garam lalu dibakar hingga matang.
Tak hanya itu, masyarakat Mentawai juga mengolahnya dalam sajian sayur-sayuran dengan bumbu-bumbu yang pastinya berbeda dan beragam.
Melansir dari budaya-indonesia.org, menikmati batra paling nikmat dengan merebus batra hingga mendidih kemudian di makan bersama sagu yang sudah diolah menggunakan bambu dan bumbu lengkap.
Hingga saat ini, makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari tergantung dari persediannya.
Meski makanan ini tergolong ekstrem dan menjijikkan, ternyata kandungan gizi yang terkandung dalam ulat sagu ini tidaklah main-main. Pasalnya batra mengandung protein, lemak, dan nutrisi yang tinggi.
Masyarakat Mentawai ternyata juga biasa menyantap batra secara langsung alias saat kondisinya masih! Mereka sudah sejak kecil diperkenalkan dengan batra, sehingga sudah biasa dan tidak menimbulkan rasa jijik.
Subbet, makanan khas masyarakat Mentawai yang terbuat dari keladi.
Baca SelengkapnyaBentuknya yang unik membuat banyak orang penasaran dengan makanan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKuliner yang satu ini dapat dengan mudah ditemui di warung-warung sekitar dan tak sedikit warga setempat yang mampu untuk mengolahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaMengenal menu Memek, makanan khas dan kebanggaan masyarakat Simeulue Aceh.
Baca SelengkapnyaAgar lauk yang ada cukup untuk seluruh anggota keluarga, emak-emak di Bojonegoro punya siasat khusus membuat nasi templek sambal cos.
Baca SelengkapnyaBudaya tolong menolong dan kerja sama antar masyarakat rupanya menjadi sebuah kebiasaan bagi Suku Karo.
Baca SelengkapnyaSelain Pempek, Palembang memiliki kuliner khas lainnya yang tak kalah lezat.
Baca SelengkapnyaKue Mipan cocok disantap sebagai makanan penutup karena teksturnya yang kenyal, dengan rasa gurih dan manis yang lezat.
Baca Selengkapnya