Waketum Gerindra Minta Demokrat Keluar Koalisi: Kita Ajak Koalisi cuma Kasihan Saja
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Pouyono meminta Partai Demokrat keluar dari koalisi Indonesia Adil Makmur yang mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Arief menilai, elite Demokrat sudah tak sejalan dengan kubu Prabowo-Sandiaga.
"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi Adil Makmur. Jangan elitenya dan Ketum kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla mencle segala. Monggo keluar saja," jelasnya, Jumat (10/5).
Arief menilai Demokrat tak memiliki pengaruh dalam perolehan suara Prabowo-Sandi. Justru, kata dia, malah menurunkan suara pasangan yang diusung empat parpol tersebut.
Arief memprediksi nasib Demokrat ke depan seperti tokoh dalam cerita wayang, Aswatama. Dia mengisahkan, setelah Perang Bharatayudha, Aswatama tak diterima di mana-mana. Arief juga memperkirakan Demokrat akan ditolak Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Dan enggak ada yang mau koalisi sama Demokrat tuh. Kita ajak koalisi cuma kita kasihan saja waktu itu. Sebab enggak bisa ikut Pemilu 2024 kalau enggak ada yang mau koalisi," tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, buka bersama ini bukti koalisi tetap solid. Dia mengkonfirmasi bakal hadir dalam pertemuan tersebut.
"Tetap solid, malam ini forum para Sekjen koalisi akan buka bersama untuk komunikasi sebagaimana terus kami lakoni sejak awal sebagai bagian silahturahmi dan soliditas koalisi," ujar Hinca kepada merdeka.com, Jumat (10/5).
Koalisi Prabowo-Sandiaga diterpa rumor tak solid setelah Presiden Joko Widodo bertemu Komandan Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Istana. Begitu juga PAN yang digoda karena pertemuan Ketum Zulkifli Hasan dengan Jokowi di pelantikan gubernur Maluku.
Hinca menegaskan bahwa posisi Partai Demokrat masih berada dalam barisan Prabowo-Sandi sampai pengumuman resmi KPU, 22 Mei mendatang.
"Koalisi kami tetap dan tak ada masalah sampai nanti pengumuman KPU tanggal 22 Mei. Koalisi ini untuk Pilpres 2019," kata dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaGabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaRespons Santai AHY saat Demokrat Dapat Banyak Nyinyiran Usai Gabung Pemerintahan Jokowi
AHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wacana Jokowi Bertemu Megawati, Demokrat: Tak Perlu Didorong dan Dipaksa
Berbagai pihak mendorong agar kedua tokoh tersebut segera bertemu
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat
Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaResmi Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY: Oposisi Hanya bisa Kritisi, Tidak bisa Eksekusi
AHY menilai, banyak keterbatasan saat partainya berada di luar pemerintah atau oposisi.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya