Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revolusi mental, Jokowi lebih pilih Samad ketimbang JK?

Revolusi mental, Jokowi lebih pilih Samad ketimbang JK? jokowi-abraham samad. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo ( Jokowi ) sudah membuka nama kandidat cawapresnya ke publik. "JK sama Samad," ujar Jokowi .

Pernyataan penting itu disampaikan Jokowi di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (9/5), sebelum bertolak ke Manado kemudian Makassar, kampung halaman JK dan Samad.

Soal pilihan JK atau Samad, sinyal ini sebelumnya memang sudah dilempar Jokowi lewat pernyataan bahwa bakal pendampingnya berasal dari luar Jawa. Isyarat itu juga disampaikan Jokowi lewat kriteria bakal cawapres yang dikehendakinya.

"Kalau bisa ahli hukum yang tahu ekonomi," kata Jokowi .

Ahli hukum bisa merujuk ke sosok Samad, doktor hukum jebolan Universitas Hasanuddin Makassar, yang kini menjabat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum menjadi Ketua KPK, Samad dikenal sebagai advokat dan aktivis antikorupsi yang galak di Makassar.

Sementara ahli ekonomi bisa merujuk pada sosok JK , mantan wakil presiden yang juga ahli di bidang ekonomi. Tidak bisa dipungkiri, kebijakan ekonomi masa pemerintahan SBY 2004-2009, juga tidak lepas dari peran JK .

Jika pilihannya tinggal dua, JK atau Samad, lalu siapa yang akan dipilih Jokowi?

Kalau opini Jokowi berjudul 'Revolusi Mental' di surat kabar nasional kemarin dianggap sebuah sinyal, barangkali Jokowi akan memilih Samad. Sebab, dalam tulisan itu, Jokowi lebih mementingkan paradigma, mindset, atau budaya politik dalam rangka pembangunan bangsa (nation building), ketimbang kemajuan di bidang ekonomi.

Jokowi menyebut Indonesia saat ini sudah mengalami kemajuan yang cukup berarti.

"Ekonomi semakin berkembang dan masyarakat banyak yang bertambah makmur. Bank Dunia bulan Mei ini mengatakan ekonomi Indonesia sudah masuk 10 besar dunia, jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah SBY yang memprediksi baru terjadi tahun 2025," kata Jokowi .

Sebaliknya, menurut Jokowi , perombakan institusi yang salah satunya membawa kemajuan ekonomi pascareformasi, belum mampu merombak sifat manusia Indonesia.

"Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau sifat mereka yang menjalankan sistem ini. Sehebat apa pun kelembagaan yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah tidak akan membawa kesejahteraan," tulis Jokowi .

Sosok Samad yang masih baru dan tidak memiliki hubungan masa lalu sepertinya cocok dengan cita-cita Jokowi tersebut. Apalagi kegalakannya memberantas korupsi selama menjadi Ketua KPK, mungkin bisa menjadi modal untuk memulai revolusi. Ya, revolusi mental.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Pakai Istilah Slepet, Cak Imin Kritik Revolusi Mental Jokowi Gagal

Cak Imin menyebut telah mencoba untuk menelusuri akar permasalahan yang perlu diatasi atau di 'Slepet'.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Mahfud Serahkan Surat Pengunduran Diri Sore Ini: Itu Hak

Jokowi soal Mahfud Serahkan Surat Pengunduran Diri Sore Ini: Itu Hak

Jokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024

Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya

Ganjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya

Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.

Baca Selengkapnya
Beda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya

Beda dengan Jokowi, Anies Pilih Bangun Jalur Kereta Ketimbang Jalan Tol, Ini Hitung-Hitungannya

Salah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya