Politisi NasDem ini ikut kumpulkan KTP, tak kecewa Ahok pilih parpol
Merdeka.com - Suhu politik memanas jelang Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta memulai tahapan Pilgub. Bakal calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) telah memastikan diri maju melalui kendaraan partai. Keputusan ini menuai reaksi, baik dari lawan politik Ahok hingga pendukungnya.
Pasalnya, Ahok sebelumnya selalu menyatakan bakal maju secara independen dan tak akan mengecewakan pendukungnya yang telah memberikan KTP dukungan.
Kekecewaan terhadap keputusan Ahok maju lewat partai politik ramai dibicarakan di media sosial. Di Twitter, kekecewaan itu dituangkan para pendukungnya lewat hashtag 'BalikinKTPGue'. Bahkan, hashtag tersebut langsung menjadi trending topic nomor satu se-Indonesia pagi tadi.
Fakta itu tampaknya dibantah oleh politisi NasDem, Irma Suryani. Irma menyebut tidak ada gelombang kekecewaan dari pendukung Ahok seperti yang ramai diperbincangkan itu. Dia mengklaim masyarakat tak akan mempermasalahkan jalur yang dipilih Ahok.
"Saya kira enggak lah. KTP itu kan semuanya dukungan. Pakai jalur apa pun Ahok maju, saya kira masyarakat enggak masalah," kata Irma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/7).
Irma mengaku menjadi salah satu pihak yang ikut memberikan dan mengumpulkan KTP untuk Ahok. Secara pribadi, Irma tidak mempermasalahkan berpindah haluan Ahok. Asalkan, katanya, mantan Bupati Belitung Timur itu bisa maju dan menang DKI 1 di periode kedua.
"Karena saya salah satu yang mengumpulkan KTP dan saya tidak masalah. Yang penting saya mendukung dia dan dia harus berhasil. Karena harapan saya ketika dia menang harus menyelesaikan masalah DKI," klaim Irma.
"Kita tidak perlu lagi mempermasalahkan lewat independen atau parpol. Yang terpenting adalah bagaimana Ahok bisa memenangkan pertarungan. Untuk bisa menyelesaikan persoalan-persoalan di DKI," sambung anggota Komisi IX DPR RI ini.
Terpisah, Ahok mempersilakan para pendukungnya untuk mengajukan gugatan terkait keputusannya maju Pilkada 2017 melalui jalur partai politik. Karena relawan Teman Ahok telah berhasil mengumpulkan 1 juta dukungan.
"Ya silakan saja (kalau mau gugat), mau gugat dari mana? Itu kan Teman Ahok ramai-ramai," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).
Ahok meyakini, masyarakat tidak akan kecewa saat mengetahui dirinya berpindah haluan. "Enggak sia-sia (pengumpulan KTP). Kenapa mesti sia-sia?" terangnya.
Menurutnya, warga yang menganggap dukungannya telah dikecewakan olehnya patut dipertanyakan. Alasannya, tujuannya maju dalam pesta demokrasi tahun depan untuk dapat kembali memimpin DKI Jakarta.
"Makanya, sekarang yang ngomong kecewa itu saya mesti tanya, saya mesti tanya juga, Anda ngumpulin KTP ingin saya jadi gubernur kembali atau ingin saya melawan seluruh partai politik? Itu pertanyaan saja gitu loh. Ya kan? Itu saja," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat akan konsisten pada saat partainya berada di luar pemerintahan atau menjadi partai yang oposisi.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnya