Mahkamah partai sebut Golkar kisruh akibat tak siap jadi oposisi
Merdeka.com - Mahkamah partai Golkar berjanji akan bersikap netral terhadap kasus musyawarah nasional yang diselenggarakan pada 30 Desember 2014 di Nusa Dua, Bali. Ketua Mahkamah Golkar Muladi mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan 7 calon Ketua Umum yang mengajukan surat rekomendasi pemberhentian Aburizal Bakrie sebagai Ketum Golkar.
"Silakan saja itu prosedur yang di tempuh mereka, mahkamah partai berusaha netral. Biasanya sikap Mahkamah partai kan tidak bisa bergerak dan defensif tidak bisa apa-apa," ujar Muladi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (27/11).
Menurut dia, gejolak partai Golkar lantaran dampak kekalahan pemilu legislatif dan presiden tahun 2014. Selain itu, ia menilai ketidaksiapan Golkar menjadi oposisi juga pemicu perselisihan perbedaan pendapat yang anggota partainya menjadi ingin berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat.
"Ini sebetulnya konflik terakhir akibat kekalahan pileg dan pilpres, serta kita menjadi oposisi KMP. Sehingga menjadi ketidaksiapan Golkar menjadi oposisi, shock kultural dan ada perbedaan pendapat yang ingin ke sana dan ada yang ke sini," ujarnya.
Lanjut dia, Golkar pertama kalinya menjadi oposisi dalam pemerintahan dan gejolak Golkar hanya bisa diselesaikan oleh kader senior seperti Akbar Tandjung, Jusuf Kalla dan lainnya.
"Dalam seumur hidup baru kali ini menjadi oposisi tapi dijadikan oposisi yang dijagokan oleh KMP. Anggota tidak siap dan ini yang bisa menyelesaikan tokoh-tokoh senior seperti pak Akbar, pak JK dan lain-lain," jelasnya.
Dia menambahkan penyelesaian gejolak Golkar mempertemukan kedua kubu yang bermasalah antara kubu Ical dan kubu Agung Laksono. "Caranya mempertemukan dua-duanya tapi masalah munas ini akan dilakukan di Bali persoalan itu harus quorum yang hadir harus 1700 orang, kalau nggak quorum repot," katanya.
Tak hanya itu, dia mengkhawatirkan kubu Agung Laksono yang membuat munas Golkar tandingan yang kemungkinan memunculkan partai Golkar baru.
"Dan ini pak Agung ingin mengadakan munas sendiri bisa terjadi ada beberapa kemungkinan kita harapkan tidak muncul partai baru. Yang penting usul pak JK setuju proses munas harus transparan dan akuntabel, quorum sidang tertutup. Yang saya khawatirkan 7 orang ini tidak hadir di sana," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaPosisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaJK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaMGKR mengatakan berpolitik adalah untuk merebut kekuasaan yang tujuannya untuk menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya