Demokrat sebut duet JK-AHY tunggu penjajakan koalisi dan survei internal
Merdeka.com - Partai Demokrat semakin optimis menghadapi Pemilihan Presiden 2019, setelah melihat hasil Pilkada serentak yang baru digelar. Bahkan partai besutan Presiden Ke-5 RI, Susilo Bambang Yudhoyono itu hendak membangun koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Kemarin kita sudah rapat mengenai hasil Pilkada, sekarang menunggu hasil real count. Kita terus melakukan komunikasi politik dengan partai-partai politik. Tapi insya Allah, Partai Demokrat akan mengusung calon Presiden dan Wakil Presiden," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Kota Malang, Minggu (1/7).
Nurhayati mengatakan, semua penjajakan dilakukan hingga nantinya akan mengerucut terbentuknya koalisi yang mengusung pasangan calon. Segala kemungkinan bisa terjadi, hingga batas akhir pengajuan pasangan calon ke KPU.
"Saya kira kemungkinan-kemungkinan akan selalu ada, sebelum tanggal 4-10 Agustus semua kemungkinan masih bisa. Kita lihat saja nanti," katanya.
Anggota DPR dapil Malang Raya ini juga mengatakan, komunikasi dengan partai masih cair, belum mengerucut pada satu nama tertentu. Pihaknya juga menegaskan adanya kemungkinan adanya poros baru ataupun bergabung dengan yang sudah diwacanakan selama ini.
"Saya kira masih cair, komunikasi dengan semua partai politik. Tapi ada juga selain kemungkinan berkoalisi dengan yang sudah ada, juga masih ada kemungkinan proses lain," ungkapnya.
Nurhayati juga tidak membantah adanya wacana menyatukan antara Jusuf Kalla dengan Agus Harimurti Yudhoyono (JK-AHY). Wacana itu terus dibahas dan dikomunikasikan dengan partai lain.
"Itu juga yang digodok, salah satunya yang jadi alternatif. Belum (keputusan), kita sedang mengadakan survei, kita melihat sampai gimana survei dari Pilkada ini," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaAHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaJK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaPelapor dugaan PHPU dapat meregister perkaranya dalam kurun waktu 3X24 jam terhitung dari KPU merilis hasil putusan pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca Selengkapnyabelum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca Selengkapnya