Wali Kota Singkawang Tidak Bisa Menerima Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie dipastikan tidak akan diberikan vaksin Covid-19 karena sudah terkonfirmasi positif Covid-19.
"Orang yang sudah pernah terkonfirmasi positif Covid-19, maka tidak akan diberikan vaksin lagi. Salah satunya Wali Kota Singkawang beserta keluarga karena sudah pernah terkonfirmasi. Jadi tidak divaksin lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Barita P Ompusunggu disela-sela mendampingi Wali Kota meninjau tempat atau gudang penyimpanan vaksin Covid-19 dilasnir Antara, Jumat (8/1).
Alasan ini karena berdasarkan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) pada Webinar Persiapan Diri dan Keluarg. Sebelum, Selama dan Sesudah Vaksinasi Covid-19 oleh dr. Fariz Nurwidya, SpP, PhD., Bidang Publikasi Ilmiah IDI Jakpus.
"Di mana pada salah satu point pembahasannya ada menyebutkan penyintas Covid-19 atau pernah terpapar virus Covid-19 tidak boleh divaksin," katanya.
Hal ini pun dipertegas oleh Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson, yang menjelaskan mereka yang memiliki komorbid atau penyakit bawaan atau yang sudah pernah terpapar Covid-19 tidak diberikan vaksin.
Sehingga pada jadwal vaksin tahap pertama nanti, Wali Kota Singkawang akan digantikan oleh orang lain atas pilihan Wali Kota bersama Tim Satgas Covid-19.
Selain itu, vaksin Covid-19 juga tidak bisa diberikan kepada orang yang sedang menyusui dan sedang dalam keadaan sakit berat yang disertai dengan penyakit romorbid.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan sesuai hasil rapat melalui Zoom Meetings bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan, bahwa semua daerah akan dilakukan vaksin secara serentak yang diperkirakan dilaksanakan pada tanggal 14-15 Januari 2021.
"Sesuai Zoom Meetings pada tanggal 14-15 akan dilakukan vaksin secara serentak," katanya.
Sejauh ini, katanya, Dinas Kesehatan Kota Singkawang telah melakukan persiapan untuk pemberian vaksin, baik itu dari kesiapan gudang dan vaksinatornya.
"Dinas Kesehatan telah melakukan persiapan baik dari box untuk penyimpanan vaksin bahkan ada 10 Puskesmas. Dan kita juga telah melakukan pelatihan vaksinator sebanyak 40 orang. Dimana setiap puskesmas nantinya ada 4 orang vaksinator," ujarnya.
Dia menegaskan, Kota Singkawang telah siap untuk melakukan vaksinasi yang telah diinstruksikan bapak Presiden RI. "Yang jelas kita sudah siap melakukan instruksi bapak Presiden," tuturnya.
Apabila yang diutamakan tim medis atau tenaga kesehatan, maka kurang lebih 1.800 lebih yang akan disalurkan di Kota Singkawang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, Barita P Ompusunggu mengatakan, pada hari Kamis (7/1) ada sebanyak 25 orang pasien yang sebelumnya terkonfirmasi, tapi sekarang sudah dinyatakan sembuh.
"Namun dihari yang sama terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 7 orang di Singkawang, tetapi tidak ada penambahan pasien suspek," kata Barita.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istighosah di Jawa Timur, Siti Atikoh Bicara Pencegahan Polio
Pemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya