Merdeka.com - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan adanya dua anggota Polri yang melakukan penganiayaan terhadap salah seorang yang diduga mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan video yang diunggah @potretaktivis kejadian tersebut terjadi di Keude Bagok Sa Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Ery Apriyono mengatakan, kedua anggota Polri tersebut diketahui atas nama inisial R dan E yang berpangkat brigadir dan bertugas di Polsek Nurussalam, Polres Aceh Timur. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (23/5) kemarin.

"Menurut informasi saat melaksanakan tugas di Besa Bagok Sa untuk mengimbau masyarakat terkait larangan mudik, diduga telah melakukan penganiayaan terhadap seorang pria berinisial R yang diduga mengalami gangguan jiwa," kata Ery saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (24/5).

Saat melakukan imbauan kepada warga, tiba-tiba saja pria yang diduga mengalami gangguan jiwa tersebut sambil mengeluarkan kata-kata dengan nada ancaman.

"Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa itu mengeluarkan kata-kata dengan nada ancaman dan menarik kerah baju hingga mau memukul salah seorang oknum Polri berinisial E dan setelah itu terjadilah dugaan penganiayaan tersebut," jelasnya.

Video Penganiayaan

Dalam video tersebut, tampak pria yang mengalami gangguan jiwa itu terlihat didorong oleh satu oknum polisi dan langsung dipukul hingga tersungkur. Setelah tersungkur, pria tersebut coba untuk bangun kembali namun lebih dulu ditendang oleh anggota polisi lainnya yang saat itu tendangannya dapat ditangkap pria itu dan kembali jatuh bersama oknum polisi.

Setelahnya, satu anggota polisi yang sebelumnya memukul terlihat langsung memisahkan antara pria yang menggunakan kaos berwarna merah tersebut dengan polisi yang sempat menendang.

Kini, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh Polda Aceh secara profesional. Kedua polisi tersebut sedang menjalani pemeriksaan atas kasus tersebut.

"Permasalahan tersebut sudah ditangani Polda Aceh dan Polda Aceh akan bekerja secara profesional untuk memeriksa kedua oknum anggota Polri dan menuntaskan dugaan penganiayaan itu dengan mengedepankan prosedur hukum yang berkeadilan dan azas praduga tak bersalah," tutupnya.