Uang koin Rp 500 palsu beredar, masyarakat diminta jeli
Merdeka.com - Subdit II Direktorat Reserse Kriminal Polda Jawa Barat (Jabar) meringkus seorang kakek berinisial TS (60) pembuat uang palsu logam pecahan Rp 500,- emisi tahun 2008. Kakek yang kesehariannya bekerja sebagai tukang bubut sudah sejak 2010 menjual alat pencetak uang yang kemudian menjadi pencetak uang.
Sekilas tidak ada yang berbeda dari logam perak itu. Namun jika diteliti lagi uang karya si kakek memang terlihat berbeda dengan uang cetakan Bank Indonesia.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menyebut, terdapat beberapa bagian yang membedakan uang logam palsu hasil mesin buatan TS dengan uang asli. Di antaranya adalah tidak adanya tulisan Bhineka Tunggal Ika pada logo burung Garuda, tekstur bunga melati tidak rapi, dan gerigi di bagian samping yang lebih kasar.
Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar lebih jeli menerima koin Rp 500, sebab disinyalir sejak 2010, puluh ribu koin ini sudah beredar.
"Kalau tersangka dalam sehari, bisa memproduksi 1.000-1.500 koin, namun itu baru dilakukan seminggu lalu karena keburu ditangkap. Tapi dari hasil penjualan mesin cetak, pembeli juga diduga menggunakan untuk mencetak uang koin palsu, sehingga pembeli mesin bubut ditambahkannya, masih menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO)," terangnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaRiski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaIni keunikan gedung Bank Indonesia cabang Cirebon yang sudah berdiri sejak 1866.
Baca SelengkapnyaSepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnya