Tenaga Ahli KSP: Jokowi Segera Putuskan Sikap soal Omnibus Law Cipta Kerja
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera memutuskan sikap terkait klaster ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja. Saat ini, Jokowi disebut tengah mengkaji keputusan itu bersama Menko Perekonomian, kementerian terkait, dan tenaga kerja.
"Saya kira masih dalam taraf penggodokan untuk segera bisa diambil keputusan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian kepada wartawan, Jumat (24/4).
Menurut dia, Jokowi telah dua kali bertemu dengan pimpinan serikat buruh. Donny menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat memahami pandangan kelompok buruh yang menolak omnibus law Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
Serikat buruh juga meminta agar pemerintah dan DPR menunda pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja. Bahkan, hal itu menjadi salah satu tuntutan dalam rencana aksi May Day 30 April mendatang.
"Presiden sudah sangat aware dengan isu yang diangkat serikat buruh mengenai penundaan, tinggal sekarang bagaimana eksekusinya dilakukan. Saya kira tidak dalam waktu lama akan dipertimbangkan," jelasnya.
Donny enggan mengungkapkan apakah Jokowi akan mencabut klaster ketenagakerjaan dalam draf RUU sapu jagat itu. Yang jelas, kata dia, pertemuan Jokowi dengan pimpinan serikat buruh berlangsung dengan baik.
"Tidak bisa mendahului presiden, tunggu beliau, saya pikir sangat terbuka dan sudah dua kali bertemu dengan pimpinan serikat buruh," tuturnya.
Sebelumnya, Organisasi buruh akan memutuskan apakah tetap melanjutkan rencana aksi demo May Day yang digelar 30 April mendatang atau tidak. Kepastian aksi demo itu menunggu sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.
Hal ini disampaikan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Andi Gani Nena Wea usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/4). Selain Andi, Jokowi juga mengundang Presiden KSPI Said Iqbal dan Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban
"Kita menunggu pengumuman Presiden dulu. Kami sudah mengerti apa yang akan disampaikan tapi biar Presiden yang akan menyampaikan," tutur Andi Gani kepada wartawan usai bertemu Jokowi di Istana.
Menurut dia, Jokowi akan mengumumkan sikapnya terkait pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja dalam waktu dekat. Meski begitu, Andi Gani enggan mengungkapkan apa sikap Jokowi tersebut.
Dia menyatakan sikap Jokowi terhadap pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja tersebut telah ditunggu-tunggu oleh jutaan buruh. Dalam pertemuan itu, tiga pimpinan serikat buruh juga memberikan sejumlah masukan soal omnibus law klaster ketengakerjaan karena merugikan nasib buruh.
"Kita ingin serikat buruh bisa dilibatkan secara lebih aktif dalam pembahasan dan Presiden mendengar dengan sangat-sangat baik," ujar Andi Gani.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnya"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaKaesang menyebut pertemuan tersebut merupakan bentuk dukungan Jokowi kepada PSI yang menargetkan lolos ke parlemen pada Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap para nasabah PNM Mekaar dapat terus menerapkan semangat
Baca Selengkapnya