Sumur Maut Tetangga: Ayam & Burung Mati, Kakak Beradik Tewas saat Bersihkan Lumpurnya
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa.
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa.
Kekeringan air bersih akibat kemarau di Sumatera Selatan, memakan korban jiwa. Dua orang kakak beradik, tewas saat membersihkan sumur.
Kedua korban adalah AN (30) dan JN (25), warga Kelurahan Kelumpang Jaya, Kecamatan Tebing Tinggi, Empat Lawang.
Mereka mengambil upah membersihkan sumur milik tetangga yang kotor akibat berlumpur dan kotor.
Awalnya, korban AR turun seorang diri ke sumur dengan kedalaman sekitar 12 meter, Minggu (10/9) malam. Dia menguras air dengan cara memasukkan mesin sedot jenis robin ke dalam sumur
Tak lama kemudian, JN panik karena tak ada sahutan dari kakaknya yang ada di dalam sumur. JN pun mengarahkan senter dan menemukan korban AR sudah tergeletak.
Pemilik rumah teriak minta tolong sehingga membuat warga mendatangi TKP. Mereka mendapati kakak beradik tersebut sudah tak berdaya yang diperkirakan sudah meninggal dunia.
Warga berupaya mengevakuasi keduanya. Namun tak satu pun dari mereka berani turun ke bawah.
Alhasil, warga berinisiatif memastikan kondisi di bawah dengan cara uji coba memasukkan seekor ayam yang diikat tali.
Satu jam kemudian, ayam tersebut mati. Tak puas, warga memasukkan seekor burung berikut sangkarnya ke dalam sumur. Begitu diangkat, burung itu pun turut mati.
Kasatreskrim Polres Empat Lawang AKP M Tohirin mengungkapkan, kedua korban tewas diduga akibat menghirup asap pembuangan mesin sedot air di dalam sumur
"Dua korban menguras sumur pakai mesin robin, diduga mereka tewas akibat terhirup asapnya," ungkap Tohirin, Senin (11/9).
Tohirin menjelaskan, evakuasi berlangsung dramatis dan sangat lama karena keterbatasan perlengkapan. Kesabaran petugas gabungan membuahkan hasil sehingga keduanya dapat diangkat.
"Warga sampai tes pakai ayam dan burung untuk mengetahui kondisi di dalam sumur, mereka panik karena ayam dan burung itu mati semua begitu diangkat," kata Tohirin.
Polisi tidak melanjutkan proses hukumnya karena keluarga memilih tidak memperkarakannya. Ahli waris menolak kedua jenazah divisum atau autopsi dan memilih membawanya pulang untuk dimakamkan.
Saking berpengaruhnya di masa lalu, makam-makam ini sering diziarahi walau kondisi tidak surut.
Baca SelengkapnyaAsap terpantau dari lereng Gunung Semeru. Diduga akibat kelalaian warga dan cuaca kering.
Baca SelengkapnyaIbunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.
Baca SelengkapnyaKorban diduga terjebak asap pekat saat pembakaran lahan, sehingga kesulitan bernapas dan meninggal dunia di lokasi.
Baca Selengkapnya"TAT ditemukan di tangga arah lantai ke 2, sedangkan D di kamar mandi lantai 2," kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tujuh orang ditetapkan dan ditahan jadi tersangka buntut bentrok di Bitung, Sulawesi Sulut.
Baca SelengkapnyaAda-ada saja tingkah Ayu Dewi. Bertemu Rafathar, Ayu mengajaknya berbincang banyak hal. Jawaban 'ngegas' Rafathar disorot.
Baca SelengkapnyaPercobaan perkosaan itu terjadi saat korban terlelap ketika menidurkan anaknya yang sedang sakit.
Baca SelengkapnyaKorban uang hilang di Lamongan ini tak cuma satu orang saja. Korban malah memasang spaduk ini.
Baca Selengkapnya