Sepaku Jadi Kawasan Ibu Kota Baru, Warga Ramai-Ramai Urus Legalitas Lahan
Merdeka.com - Warga Pemaluan, kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, ramai-ramai mengurus legalitas lahan mereka, usai peninjauan dua menteri terkait lokasi ibu kota negara baru, Rabu (2/10).
Kedua menteri itu adalah Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro serta Menteri Agraria Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil. Selain ke Pemaluan, kedua menteri itu juga mengunjungi desa dan kelurahan lain. Tidak termasuk Desa Semoi I-Semoi III.
Spekulan lahan dibikin bingung dengan kunjungan kedua menteri itu. Kebingungan itu bukan tanpa alasan. Sebab, mereka mengira, kawasan Semoi jadi pusat ibu kota negara seperti berdirinya istana negara.
"Tapi yang ditinjau termasuk ke Pemaluan," kata Lurah Pemaluan Taufiq dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (12/10).
Taufiq menerangkan, bahkan Kamis (10/10) lalu, seorang wanita pekerja profesional asal Samarinda, datang ke kantornya. "Ibu yang datang ke kita ini, mengaku sudah transaksi lahan di Semoi. Tapi, ternyata Semoi tidak ditinjau, dan cari lagi (lahan) ke Pemaluan," ujar Taufiq.
"Apalagi tanggal 3 September 2019 lalu, tim BPN dan Kementerian Agraria, surveinya bukan di Semoi. Tapi di Pemaluan, Desa Bukit Harapan, dan Desa Bukit Raya," tambah Taufiq.
Dijelaskan Taufiq, Bupati Penajam PPU Abdul Gafur Mas'ud menginstruksikan, agar pengurusan legalitas lahan dan IMB yang ramai diajukan warga, lebih diutamakan bagi yang sudah berdiri bangunan di atasnya. "Yang kebun, nanti dulu. Karena di Pemaluan ini, dominan lahan bukan sertifikat, tapi masih segel surat keterangan tanah," ungkap Taufiq.
Masih diterangkan Taufiq, warganya sempat kebingungan, apabila nanti lahan mereka yang hanya berbekal Surat Keterangan Tanah, diambil negara kapan saja untuk keperluan ibu kota negara.
"Saya pikir tidak begitu, dan ada hitungannya. Baik itu kebun, ataupun yang sudah ada bangunan di atasnya," demikian Taufiq.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaDipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS di Semarang Temukan Kertas Berlogo PKI dalam Lipatan Surat Suara, Polisi Turun Tangan
Kejadian itu ditindaklanjuti oleh aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Tanjung Priok Geger, Jasad Wanita Ditemukan Membusuk dalam Peti Kemas
Seorang wanita tanpa identitas ditemukan tewas membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1). Kasus ini masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaPemuda di Serang Curi Uang Nenek untuk Biaya Nikah, Ujungnya Ditangkap Polisi dan Ditolak Pacar
Selain harus mendekam di penjara, pelaku juga gagal menikahi kekasihnya karena akan menikah dengan laki-laki lain.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya