Sempat Ricuh, Situasi di Mimika Kondusif usai Aparat Pukul Mundur Demonstran
Merdeka.com - Aparat gabungan TNI dan Polri berhasil memukul mundur demonstrasi di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (21/8). Polisi menyebut aktivitas di Mimika saat ini sudah kembali normal.
"Sekitar 30 menit terkendali. Situasi sudah kondusif, aktivitas masyarakat sudah membaik," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal saat dihubungi merdeka.com.
Menurut Kamal, situasi sempat memanas setelah massa melempari kantor DPRD dan Hotel Mozza. Akibatnya, sejumlah mobil polisi dan penghuni hotel rusak.
"Sepanjang jalan kan ada perbaikan dan massa mengambil bebatuan di jalan melempari mobil di parkir di pinggir jalan. Kita lagi mengumpulkan data jumlah mobil yang rusak," ujar Kamal.
Kamal menjelaskan, demonstrasi itu semula berlangsung damai. Massa yang melakukan aksi berjalan kaki hendak menemui Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika.
"Jadi pukul 09.00 WIT itu massa berkumpul di Timika Indah, hasil komunikasi Kapolres dan Korlap yang ada di sana akan melaksanakan aksi di DPRD, mereka berjalan, mereka orasi diakhiri dengan doa," kata Kamal.
Namun setelah itu massa mendadak beringas dan melempari kantor DPRD dan sejumlah fasilitas lainnya. Menurut Kamal, situasi memanas itu hanya berlangsung 30 menit. Saat ini, kata Kamal, aktivitas warga sudah kembali normal.
"Tanpa serta merta mereka melempari kantor DPRD. Sempat diredam oleh aparat kita, rekan TNI tetapi mereka melempari lagi ke pos penjaga kantor DPRD kemudian dibubarkan oleh Kapolres mereka pada lari," tukas Kamal.
Sebelumnya diberitakan, aksi massa warga di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Rabu (21/8), yang awalnya mengusung misi damai, kini mulai melempari gedung DPRD Mimika dengan batu. Lemparan batu ke arah gedung DPRD Mimika yang terletak di Jalan Cenderawasih Kota Timika, mencuat sekitar pukul 13.00 WIT.
Aparat kepolisian terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan guna meredakan amukan massa aksi yang dilaporkan merasa kecewa karena telah lama menunggu kedatangan Ketua DPRD Mimika dan Bupati Mimika yang tak kunjung hadir di hadapan massa aksi.
Lebih dari seribu orang warga dari berbagai wilayah di Timika, Kabupaten Mimika, sejak Rabu pagi turun ke jalan guna menyuarakan aspirasi anti-rasisme, terkait insiden yang menimpa mahasiswa Papua di Malang, Provinsi Jawa Timur pada 16 Agustus lalu.
Mereka berkumpul di depan Kantor DPRD Mimika. Awalnya suasana damai terlihat, namun setelah beberapa jam menunggu kedatangan Bupati dan Ketua DPRD Mimika yang belum juga hadir, massa kemudian terprovokasi hingga melakukan tindakan anarkis.
Hingga Rabu siang ini situasi belum kondusif. Massa masih melakukan pelemparan meskipun tembakan peringatan dilakukan aparat keamanan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menghadirkan 12 panggung hiburan yang tersebar di kawasan Sudirman-Thamrin saat Malam Muda Mudi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.
Baca SelengkapnyaPemudik juga bisa menitipkan rumah kosongnya kepada polisi agar terus dipantau selama mudik
Baca SelengkapnyaPolisi berharap persidangan MK bisa menjadi khidmat tidak diganggu suara dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaMobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca Selengkapnya