Merdeka.com - Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku sempat dimarahi oleh temannya yang baru saja datang dari luar negeri. Ia dimarahi karena disangka memberikan alamat palsu atau yang tidak benar ketika temannya ingin pergi ke suatu tempat.

"Tadi saya diomelin sama teman saya, dia dari luar negeri. Dia bilang, saya mau ke UI dan saya bilang oke. You pake Grab aja, nanti diarahkan oleh Google maps, oleh waze," kata Rocky saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Untuk Pemenangan Prabowo-Sandi, di Padepokan Silat, TMII, Jakarta Timur, Sabtu (26/1).

Alamat yang diberitahu oleh google maps ternyata bukan ke tujuan yang dimaksud temannya yakni Universitas Indonesia melainkan ke satu tempat yakni ke Cibitung, Bekasi.

"Udah dua jam, tiga jam, dia enggak nyampe tapi akhirnya dia nyampe, terus dia marah-marah, karena google maps mengarahkan dia ke Cibitung, ajaib," ujarnya.

Selain itu, mantan dosen UI ini mengaku, tak pernah diundang oleh alumni UI saat acara deklarasi dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf beberapa waktu lalu. Jika ingin masuk ke dalam UI, lanjut Rocky, harus membawa boneka.

"Sekarang kalau profesor mau masuk UI, saya enggak diundang kemaren tapi dimusuhi. Padahal saya punya empat jaket kuning, bayangkan. 15 tahun ngajar di UI tanpa digaji, eh poster paling gede Rocky Gerung ditolak masuk kampus UI. Kalau kata milenial, anjrit lu, gila kan. Jadi sekarang kalau mau masuk UI, anda harus bawa boneka, atau masuk sama-sama boneka," ucapnya.