Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rocky Gerung Nilai Polri Harus Kerja Sama Institusi Lain untuk Ungkap Kasus Novel

Rocky Gerung Nilai Polri Harus Kerja Sama Institusi Lain untuk Ungkap Kasus Novel Novel Baswedan diperiksa tim pencari fakta. ©2019 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rocky Gerung sebut pengungkapan kasus teror air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sengaja dibuat rumit.

Apalagi Polri sudah membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut namun hasilnya nihil. Kemudian dibentuk lagi tim pencari fakta (TPF) untuk mengusut kasus tersebut.

"Kelihatan dari awal dibikin rumit prosedurnya. Jadi itu soalnya rakyat dibuat jengkel. Jadi tim buat tim, nanti timnya buat tim lagi," ujar Rocky di Gedung Penunjang KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Dia mengatakan, untuk mengungkap pelaku maupun dalang penyerangan air keras terhadap Novel dibutuhkan kerja sama dengan intitusi lain selain Polri.

"Kalau biasanya kan polisi yang tangani kan. Jadi tim pencari fakta dibentuk karena variabel standart, tidak mungkin dipakai ‎untuk membongkar kasus. Makanya dibikin tim pencari fakta, mesti ada unsur lain selain polisi (untuk mengungkap)," kata dia.

Sebelumnya, Polri optimistis dapat memenuhi keinginan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengungkap kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dalam waktu tiga bulan. Terlebih, Polri telah memiliki bekal hasil investigasi tim pencari fakta kasus Novel.

"Kita tetap optimistis. Sejak awal kejadian 11 April itu kita melakukan penyelidikan sehingga ada masukan dari pemerintah dan Komnas, kita membuat TPF. TPF sudah melakukan hal terbaik sesuai kapasitasnya," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2019).

Menurut dia, tim teknis pemburu tiga terduga pelaku penyerang Novel Baswedan yang memiliki masa kerja selama enam bulan itu akan bekerja sesuai evaluasi dan rekomendasi Tim Pencari Fakta (TPF).

"Sebagai arahan Pak Presiden mudah-mudahan tim teknis bekerja secara maksimal," jelas dia.

Sejauh ini, lanjut Asep, kasus Novel Baswedan menjadi salah satu perkara yang cukup sulit diungkap. Penyidik mesti terus menggali dan mendalami berbagai barang bukti, keterangan saksi, hingga mencari data baru yang notabene sukar didapat.

"Pak Presiden juga sudah mengungkapkan bahwa beliau mendapatkan informasi kasus ini cukup rumit. Ada beberapa kendala, kesulitan kita terkait saksi di TKP dan sekitarnya. CCTV sampai ke AFP belum juga maksimal, bukti elektronik, karena terkendala kualitas CCTV," Asep menandaskan.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut

Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut

Bareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Tak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse

Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.

Baca Selengkapnya
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama

Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Tangerang

Densus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Tangerang

Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.

Baca Selengkapnya
Syok dan Bergumam Kejam Saat Diberi Nilai Rendah, Prabowo: Saya Berdoa Orang Pinter Seperti Itu Sadar & Insyaf

Syok dan Bergumam Kejam Saat Diberi Nilai Rendah, Prabowo: Saya Berdoa Orang Pinter Seperti Itu Sadar & Insyaf

Prabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.

Baca Selengkapnya
Peneliti SMRC Dorong PDIP, NasDem dan PKB Jadi Oposisi

Peneliti SMRC Dorong PDIP, NasDem dan PKB Jadi Oposisi

Dibutuhkan pelembagaan oposisi kritis untuk memulihkan demokrasi yang bermartabat

Baca Selengkapnya
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?

Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.

Baca Selengkapnya
PDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan

PDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan

PDIP tidak menutup kemungkinan terjadinya koalisi antara kubu Ganjar dan Anies di putaran kedua Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya